Dua harimau Sumatera terpapar Covid-19. Terkait kejadian tersebut, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menjelaskan kronologinya.

Nampak lesu dan sesak napas, harimau Sumatera terpapar Covid-19

Seperti dilansir VOI.id, kejadian bermula saat salah satu harimau bernama Tino tampak kurang sehat. Satwa yang dilindungi tersebut memperlihatkan gejala sesak nafas dan lainnya.

Pada 9 Juli, salah satu harimau Sumatera bernama Tino (9 tahun) mengalami sakit. Gejala klinisnya sesak nafas, bersin, keluar lendir dari hidung dan penurunan nafsu makan,” tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu (1 Agustus).

Dua hari berselang, harimau bernama Hari juga menunjukan penurunan kondisi kesehatan. Gejala yang ditunjukannya hampir serupa dengan Tino.

Khawatir dengan keduanya, pihak Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengambil sampel dari kedua Harimau Sumatera tersebut. Sampel itu kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan di swab kemudian di kirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Hasilnya keluar 15 Juli, kedua satwa itu dinyatakan terpapar Covid-19,” lanjut Suzi.

Dirawat intensif, Harimau Sumatera telah sembuh

Dengan hasil itu, kedua Harimau Sumatera langsung mendapat perawatan intensif. Mulai pemberian obat seperti antibiotik, anthistamin, antiradang, dan multivitamin selama hampir dua pekan.

Akhirnya, kedua hewan itu dinyatakan sehat. Meski demikian,  sampai saat ini kondisi Tino dan Hari masih terus dipantau perkembangannya.

Saat tinjauan tadi, kondisi kedua satwa sudah sehat. Nafsu makan sudah kembali normal dan satwa juga sudah aktif lagi,” jelas Suzi.

Sempat dijenguk Gubenur DKI

Menariknya, Gubenur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyempatkan diri menjenguk dua warga Jakarta yang bukan manusia ini.

Kabar Harimau yang terpapar Covid-19 diunggah Anies via Instagram @aniesbaswedan.

Dua warga DKI, Hari dan Tino terpapar COVID. Tidak ada pilihan. Mereka harus isolasi. Diputuskan untuk isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Pasokan makanan dan obat dicukupi selama isolasi dan proses penyembuhan,” tulisnya.