Dua siswa beprestasi Indonesia dapat penghargaan. KINY Cultura Indonesia, yayasan anggota Conseil International de la Danse (CID) UNESCO memberikan penghargaan kepada Alif Rajendra Aryaputra Sidik dan Kalya Mahiya Pravina

Dua siswa berprestasi Indonesia dapat penghargaan UNESCO karena ini …

Seperti dilansir Detik, keduanya mendapatkan kehormatan tersebut karena berkontribusi dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia di kancah internasional.

Alif yang merupakan siswa SMAN 79 Jakarta mendapat penghargaan untuk kategori Male Youth Folk Musician Appreciation Award. Sedang, Kayla memperoleh penghargaan sebagai Kiny Culuturan Cultural Delegation.

Penghargaan bertaraf internasional

Menariknya penghargaan dari CID UNESCO sifatnya internasional dan diakui oleh 150 negara.

Para peraihnya merupakan mereka yang telah merampungkan 150 jam latihan tari tradisional. Adapun pelatihan itu diawasi langsung oleh Kiny Cultura Indonesia. Selain itu mereka juga menyelesaikan pelatihan tarian dasar dari sanggar Gema Citra Nusantara.

Mereka yang meraih sertifikat tersebut dapat memanfaatkannya sebagai rekam prestasi dan digunakan untuk melanjutkan pendidikan.

Tidak berhenti sampai di sanan, mereka yang memperolehnya juga mendapat dukungan penuh dari Kiny Cultura Indonesia. Sehingga nantinya mereka dapat mengikuti kegiatan internasional dari CID UNESCO untuk promosi kebudayaan Indonesia, serta keanggotaan selama 3 tahun.

Budaya Indonesia wajib ditanamkan sejak usia dini

Dalam keterangan tertulis, Direktur Edukasi dan Kebudayaan Kiny Cultura Indonesia, Kik I Puspita Sari menjelaskan bahwa budaya Indonesia wajib diperkenalkan sejak dini.

Budaya Indonesia harus ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini. Pasalnya itu merupakan bagian dari nilai bangsa,” jelasnya.

Dua Siswa Beprestasi Indonesia Dapat Penghargaan Dari UNESCO
via Liputan6

Untuk diketahui pross penghargaan tersebut juga turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno.

Ada juga perwakilan Kemendikbudristek Iwan Henry Wardhana, perwaklian Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Constantin Kontogiannis sebagai Perwakilan CID UNESCO Paris.

KEREN!