Esports jadi kegiatan ekstrakulikuler?
Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Ashadi Ang, baru aja ngusulin supaya eSport masuk ke dalam kurikulum sekolah.
Hal ini ia sampaikan lewat diskusi virtual berjudul “Membangun Jenjang Karier Atlet E-sports & Prestasi Bangsa” pada Rabu (24/11/2021) lalu.
Esport pun digadang-gadang jadi kegiatan ekstrakulikuler di jenjang SMP, SMA dan SMK.
Baca juga: Peraturan-Peraturan Nataru yang Harus Lo Tau: Dilarang Cuti, Ngerayain Tahun Baru Hingga Main Petasan
Tanggapan Kemendikbud
Menanggapi hal ini, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nino Aditomo mengatakan bahwa e-sports sebagai kurikulum belum memiliki izin.
Meski begitu, Kemendikbud mengaku tengah merancang kurikulum baru yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa.
“Agar menghasilkan kurikulum yang fleksibel, kami mengikuti prinsip desain less is more. Prinsipnya, kerangka kurikulum yang kami buat seharusnya hanya mengunci hal-hal yang esensial. Tujuannya adalah memberi ruang yang besar bagi sekolah untuk merancang kurikulumnya sendiri,” tulis Nino Aditomo di akun Twitternya, @ninoaditomo, pada Jumat (26/11/2021).
“Konten spesifik seperti e-sports bisa saja digunakan oleh sekolah sebagai bagian dari kurikulum mereka. Yang penting adalah materi tersebut digunakan untuk mengembangkan kecapakan esensial seperti nalar kritis, kreativitas, dan gotong royong.”
Bukan berarti sekolah tidak boleh membahas e-sports. Sekali lagi, kerangka kurikulum memberi ruang bagi sekolah untuk mengembangkan materi dan metode pembelajarannya, sesuai dengan misi sekolah, konteks lokal, dan kebutuhan belajar siswa.
— Nino Aditomo (@ninoaditomo) November 26, 2021
Baca juga: Virgil Abloh Meninggal Dunia Karena Kanker, Berikut Beberapa Kreasi Ikoniknya!
Esports Indonesia
Perlu diketahui pula, skena eSport memang berkembang pesat beberapa tahun belakangan.
Banyak prestasi yang diukir anak muda Indonesia di level internasional, misalnya di Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, Valorant, Pro Evolution Soccer (PES), FIFA, Dota 2 dan lain-lain.
PBESI pun secara aktif membangun ekosistem eSports tanah air. Hal ini dibuktikan dengan rencana pembuatan training center untuk calon atlet internasional.
“Kami ingin memberikan sebuah edukasi sejak dini… Artinya, ketika kita bicara esports, ini ekosistemnya sebesar ini, peluangnya sebesar ini, serta pondasi-pondasi apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan supaya menjadi atlet sukses,” kata Ashadi.