Meski gagal pada top 3, namun Lord Adi berhasil memenangkan hati banyak orang
Nama Lord Adi banyak mencuat pada sosial media. Pasalnya skill memasaknya yang gak kaleng-kaleng patut menjadi sorotan.
Penampilan dan kemampuannya di dapur ternyata bukan berasal dari sekolah profesional, melainkan seorang petani cabai yang suka membantu ibunya. Simak fakta menarik lainnya tentang Lord Adi.
Petani Cabai
Awalnya warganet masih banyak yang meragukan kemampuan Lord Adi. Peserta MasterChef Indonesia 8 (MCI 8) yang bernama asli Suhaidi Jamaan ini besar pada Jorong Guguak, Nagari Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat. Ia datang ke MCI sebagai petani cabai.
Bahkan, saat pertama kali ikut audisi, ia membawakan masing-masing juri keranjang cabe.
Baca juga: Fakta Taliban: Ini Hal-Hal Mainstream yang Lo Harus Tau!
Tertarik dunia masak karena suka membantu ibu
Ketertarikannya pada dunia dapur ini berawal sejak kecil, ia suka membantu ibunya berjualan goreng-gorengan kecil dan nasi padang. Hal ini ia paparkan waktu mengikuti audisi, pas menjawab pertanyaan Chef Renata.
Saat itu ia menghidangkan makanan khas Sumatera Barat, Gulai Bebek yang ia padukan dengan perkedel kentang dan anyang kelapa.
Baca juga: Musik Metal (Ternyata) Baik Untuk Kesehatan Mental
Lord Adi, Si ‘Time Manipulator’
Cikal bakal lahirnya title ‘Lord’ dan ‘Time Mnipulator’ ini berasal dari celetukannya “Too long” sewaktu juri memberikan waktu 60 menit untuk para peserta membuat hidangan.
Saat itu tantangannya adalah membuat bubur dalam waktu 60 menit. Ia pun menyeletuk “too long” untuk tantangan tersebut. Peserta lainnya pun nampaknya kesal, namun menurutnya, waktu 60 menit terlalu banyak hanya untuk membuat bubur.
Hingga akhirnya Chef Juna mengurangi waktu menjadi 45 menit. Bahkan, pada suatu tantangan, ia dan Chef Juna beradu skill pengendalian waktu. 45 menit bukan waktu yang mustahil baginya menghidangkan suatu masakan dengan lezat.