Penyelidikan lebih lanjut
FBI Amerika Serikat mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania.
Adapun aksi itu disebut sebagai “potensi aksi terorisme dalam negeri” meski penembak disebut bertindak sendirian.
“Pada titik ini (dalam) penyelidikan, tampaknya dia adalah aktor tunggal, namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Robert Wells, asisten direktur eksekutif Departemen Keamanan Nasional FBI, kepada wartawan, mengacu pada tersangka. penembak, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pria Pennsylvania berusia 20 tahun.
Motif masih diselidiki
Lebih lanjut upaya aksi pembunuhan ini juga dilihat sebagai potensi terorisme dalam negeri.
“Saat ini divisi kontraterorisme dan kriminal kami bekerja sama untuk menentukan motif penembakan,” ujar Wells.
Agen khusus FBI Kevin Rojek menyebut senjata yang digunakan adalah “senapa AR-style 556” yang didapat secara legal.
Biden perintahkan penyelidikan
Terkait kejadian ini, Presiden AS Joe Biden meminta penegak hukum melakukan penyelidikan.
“Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini, atau kekerasan apa pun dalam hal ini. Percobaan pembunuhan bertentangan dengan semua yang kita perjuangkan sebagai sebuah negara, segalanya, itu bukan jati diri kita sebagai sebuah negara. Itu bukan Amerika, dan kita tidak dapat membiarkan ini terjadi,” kata Biden.
Dia juga mengaku telah berbicara kepada Trump lewat sambungan telepon dan memastikan kondisi Trump baik-baik saja.
Top image via (Photo by Rebecca DROKE / AFP)
—
Let us know your thoughts!
-
Penembak Donald Trump Berhasil Ditembak Mati Secret Service
-
Warga RI Bakal Bisa Pinjol Sampai Rp10 Miliar, OJK Siapkan Aturan
-
Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal di Dunia?