Jadi pengingat untuk melindungi alam

Festival musik Forestra kembali hadir dalam bentuk film dokumenter.

Film ini fokus pada tahun kedua gelaran tersebut diadakan, tepatnya pada tanggal 28 September 2019 di Orchid Forest Cokole, Bandung, Jawa Barat.

Lewat dokumenter ini, kami harap para penonton kami bisa menumbuhkan sedikit perasaan lepas dari realita dengan mengenang keseruan perhelatan musik serta berharap akan tiba hari dimana kita sekali lagi bisa bersatu kembali di satu atmosfer festival yang sama,” tulis Forestra pada rilisan pers yang USS Feed terima.

Bahas kesuksesan Forestra 2019

Forestra adalah gelaran musik yang namanya diambil dari kata “Forest” dan “Orchestra.”

Sesuai namanya, festival tersebut diadakan untuk mengingatkan tiap generasi untuk menghormati alam lewat atmosfir musik yang artistik dan inovatif.

Gagasan ini pun direspon positif dengan publik. Hal ini dibuktikan dengan kedatangan lebih dari 3 ribu penonton di gelaran Forestra 2019.

Festival musik tersebut menghadirkan Erwin Gutawa dan 45 pemain orkestranya. Ia tampil bersama sejumlah musisi besar seperti Isyana Sarasvati, Maliq & D’Essentials, Once Mekel dan masih banyak lainnya.

Kesuksesan festival musik itu juga didukung sejumlah sosok penting yang bekerja di belakang layar seperti Jay Subyakto sebagai creative director, Inet Leimena sebagai show director, Iwan Hutapea sebagai lighting director dan masih banyak lainnya.

Dibagi menjadi 3 episode berbeda

Sebagai bentuk kepedulian pada alam, film dokumenter ini dirilis bertepatan pada hari Konservasi Alam Nasional yang diadakan pada tanggal 10 Agustus 2021.

Perilisannya dibagi menjadi 3 episode berbeda yang dirilis dalam 3 waktu berbeda.

Secara sengaja kami bagi menjadi 3 waktu yang berbeda yaitu pada jam 10:00, 20:00, dan 21:00 karena kami ingin merepresentasikan waktu yang sama pada tanggal tersebut,” jelas Foresta.

Tiap episode menceritakan kita pengalaman yang berbeda satu sama lain. Episode pertama menggambarkan reaksi mereka saat pertama kali mendengar konsep membawa musik orkestra ke alam. Episode kedua mengajak kita untuk mendengar bagaimana desain teknis panggung megah direalisasikan. Episode terakhir berisikan dengan harapan dan mimpi untuk mewujudkan kembali perhelatan musik akbar ini dan Indonesia yang lebih baik.

Alam bukan hanya sekedar tempat kita berlibur dan berkunjung di akhir pekan, melainkan rumah hangat yang hati kita akan selalu tuju,” jelas Barry Akbar selaku executive producer Forestra & CEO Orchid Forest Cikole.

Alam memberikan segala hal yang dibutuhkan untuk kita bersenang senang, BicaraForestra adalah sebuah projek yang Orchid Forest dapat lakukan untuk para pecinta alam dan kawan-kawan musisi untuk kembali bersama dan selalu menghidupkan keceriaan.”