Gelembung sabun pastinya mengingatkan setiap orang pada ‘benda’ bulat, halus, cantik yang sangat mudah menghilang.
Menariknya, siapa sangka kalau ada sekelompok ilmuwan yang berhasil menciptakan gelembung sabun yang mampu bertahan lebih dari satu jam, bahkan satu bulan.
Gelembung sabun bertahan selama 465 hari
Faktanya, bukan hanya sebulan atau dua bulan, fisikawan berhasil menciptakan gelembung sabun yang mampu bertahan selama 456 hari.
Adapun gelembung tersebut diciptakan oleh para peneliti dari University of Life, Prancis yang dipimpin oleh fisikawan Aymeric Roux.
Kendati tidak secantik gelembung sabun yang berkilau, kreasi para ilmuwan ini terbuat dari campuran gliserin yang dapat mengembangkan bahan baru seperti busa.
“Kami menunjukan bahwa menutupi cangkang gelembung air dengan mikropartikel menghambat drainase yang diinduksi gravitasi dan penambahan gliserol lebih lanjut mengarah ke keadaan stabil. Di mana penguapan air diimbangi oleh higrokopisitas gliserol, yang menyerap molekul air di udara sekitar,” tulis mereka.
“Ini menghasilkan gelembung yang dapat menjaga integritasnya dalam atmosfer standar selama lebih dari satu tahun, tanpa evolusi radius yang signifikan.”
Ada 3 hal yang membuat gelembung berusia ‘pendek’
Dalam studi yang terbit di jurnal Physical Review Fluids, dijelaskan ada 3 hal umum yang berkontribusi pada umur gelembung yang pendek.
Pertama, gravitasi yang dapat mengalirkan material dari membran gelembung, kemudian penguapan dapat mengurangi jumlah cairan. Terkahir kehadiran inti kecil di udara yang bisa mengacaukan semua.
Untuk bisa mempertahankan gelembung dalam waktu lama, tim terlebih dahulu melakukan eksperimen ‘kelereng gas’.
Itu adalah gelembung gas di mana lapisan terluar dibuat dari partikel cair dan basah yang dikelilingi gas disekitar.
Partikel memungkinkan kelereng untuk mempertahankan intregitas struktural bahkan saat disentuh.
Gliserol jadi kunci utama
Roux bersama rekannya kemudian melakukan beberapa ekspreimen dan membuat berbagai jenis gelembung.
Gelembung sabun dimasukan sebagai pembanding utama, sementara itu mereka juga membuat kelereng gas dari partikel nilon dan air, serta partikel nilon yang dicampur gliserol.
Dari penelitian itu diketahui bahwa gelembung sabun sangat cepat ‘hilang’. Sementara kelereng gas berbasis air mampu bertahan sekitar 6 sampai 60 menit.
Menariknya, kelereng gliserol-air mampu bertahan sangat lama sampai lebih dari 101 hari dan yang terlama 465 hari.
Peneliti kemudian menyebut itu bisa terjadi karena penambahan gliserol. Untuk diketahui, zat ini adalah bahan higroskopsis yang mudah menyerap kelembaban atmosfer atau lingkungan sekitar.
Sementara partikel nilon berfungsi mencegah membrang gelembung terkuras secara gravitasi. Jadi saat keduanya dinetralkan, gelembung menjadi kebal dan tidak meletus oleh inti gas penghancur yang ‘menendang’ di udara.
“Kami telah menunjukkan bahwa gelembung udara yang menjaga integritasnya selama lebih dari satu tahun dapat diproduksi dengan cara sederhana dengan mengganti surfaktan dengan partikel yang membasahi sebagian air dengan campuran air/gliserol,” tulis peneliti.
-
Indonesia Negara Kedua Asia yang Paling Banyak Punya Kasus Selingkuh
-
Penumpang Ekonomi Lebih Disukai Pramugari, daripada Orang-Orang Kelas Bisnis?
-
Es Krim Ramen Jadi Tren Kuliner Terbaru, Gimana Rasanya?