Gempa yang mengguncang Malang menewaskan korban hingga beberapa kali susulan
Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang hari Sabtu (10 April).
Hingga malam hari, gempa susulan terhitung masih menggoyang Kabupaten Malang lima kali sejak gempa pertama yang berlangsung pukul 14.00 WIB selama kurang lebih 12 detik.
Pusat gempa tektonik ini terletak pada laut 90 kilometer arah barat daya dari Kota Malang, gempa juga berasal dari kedalaman 25 kilometer dari tanah.
Gempa ini menjatuhkan banyak korban dan kerugian material seperti bangunan runtuh pada beberapa rumah warga Malang.
Korban jiwa
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan perkembangan korban, delapan orang dinyatakan meninggal dunia.
Korban-korban ini berasal sebanyak lima orang dari Lumajang dan tiga orang dari Kabupaten Malang.
Menurut kesaksian, korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.
“Korban meninggal itu akibat tertimpa material bangunan, dan ada pula yang tertindih reruntuhan tebing di jalur Lumajang-Malang,” kata dia.
Selain korban meninggal, tercatat juga satu korban luka berat dan 24 orang luka ringan yang kini tengah mendapat perawatan pada rumah sakit setempat.
Gempa susulan
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pascagempa berkekuatan magnitudo 6,7 lalu yang kemudian mutakhir menjadi megnitudo 6,1.
Gempa ini terjadi pada selatan Kabupaten Malang yang tercatat sebanyak lima kali.
Rinciannya, gempa magnitudo 3,2 pukul 14.53 WIB, gempa magnitudo 3,6 pada pukul 15.05 WIB, gempa magnitudo 3,3 pukul 16.04 WIB, kemudian magnitudo 3,4 pukul 18.36 WIB dan gempa magnitudo 4,1 pukul 19.49 WIB.
Selain korban jiwa, beberapa kerugian material juga dirasakan warga Malang.
Antara lain, 11 rumah rusak berat, 194 rumah rusak sedang, 126 rumah rusak ringan, 13 unit rumah rusak, 1 unit pesantren rusak, 11 unit sarana pendidikan rusak, 6 unit sarana ibadah rusak, 7 unit kantor pemerintahan rusak, 1 unit RSUD rusak.
Patung King Kong pada Jatim Park 2 atau Batu Secret Zoo juga hilang bagian kepala dan sampingnya. Usia juga menjadi faktor penyebab kerusakan patung ini.
paska gempa di dampit, turen, jenggolo @infomalang @kepanjen_kita @RRIMalang @Senaputra_FM pic.twitter.com/iwkNUMraC5
— 仮面ライダーIkkyuU (@YudhAIkkyuU) April 10, 2021
-
Vaksinasi di Bhutan, 500 Ribu Warga Dalam Waktu 9 Hari!
-
Mulai dari Keranjang Buah, Begini Kisah Hidup Pangeran Philip!
-
Rapper DMX Meninggal Dunia, Dunia Hip-Hop Berduka
–
Stay safe rek Malang!