Google Rusia nggak bisa gaji pegawai
Google di Russia dinyatakan bangkrut.
Mengacu pada laporan Reuters, Google tak lagi bisa mempertahankan cabangnya di negara tersebut.
Perusahaan tersebut dilaporkan menghasilkan 134,3 miliar rubel atau sekitar US$2,086 miliar (Rp30,7 triliun) di Rusia pada 2021 dan mempekerjakan lebih dari 100 orang.
Baca juga: Allo Bank Festival Siap Digelar, Jadi Momen Peluncuran Allo Bank
Rekening Google Rusia disita
Saat ini pihak berwenang Rusia t4lah menyita rekening bank milik perusahaan tersebut.
Karena hal tersebut, perusahaan tersebut tidak bisa dapat berfungsi, termasuk mempekerjakan dan membayar karyawan, membayar pemasok dan vendor.
Perlu diketahui pula, Desember 2021 lalu Rusia mendenda perusahaan tersebut sebesar 7,2 rubel atau sekitar Rp1,4 triliun karena gagal menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Rusia dari platformnya. Denda tersebut merupakan 8 persen dari pendapatan Google di Rusia.
“Sejak 22 Maret 2022, Google diramal akan bangkrut karena tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya. Tuntutan untuk membayar pesangon dan (atau) remunerasi staf yang bekerja atau sebelumnya bekerja di bawah kontrak kerja, dan (atau) kewajiban untuk membuat pembayaran wajib dalam jangka waktu yang ditentukan,” tulis catatan ke Registrasi Keuangan Rusia dikutip Reuters.
Baca juga: Tak Terima Idolnya Dihujat di Twitter, Fans Kpop Ancam Lapor Polisi
Bukan perusahaan pertama
Nggak cuma perusahaan tersebut ada pula Apple, Meta dan Microsoft yang juga ditangguhkan pemerintah Rusia, namun belum menyatakan bangkrut.
Sebelumnya, McDonald’s juga sudah lebih dulu menarik diri dari Rusia.
Bukan karena bangkrut, perusahaan tersebut menarik diri sebagai bentuk protes karena terhadap invasi negara tersebut terhadap Ukraina.