Gelombang Omicron di Indonesia sepertinya tidak lagi dapat terhindarkan. Terkait kemungkinan itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta warga tidak panik dalam menghadapi potensi gelombang SARS-CoV-2 B.1.1.529.
Sebagaimana dilansir CNNIndonesia, saat ini setidaknya tercatat sudah ada 414 kasus Omicron di Indonesia.
Adapun puluhan di antaranya merupakan transmisi lokal.
Hadapi gelombang Omicron, pemerintah berbenah
Budi mengklaim bahwa saat ini pemerintah sudah menyiapkan sejumlah upaya dalam menghadapi gelombang Omicron di Tanah Air.
Persiapan tersebut mencakup pembenahan fasilitas kesehatan (faskes), alat kesehatan (askes), obat-obatan jan juga para tenaga kesehatan.
“Kita akan berhadapan dengan gelombang Omicron, tidak usah panik Kita sudah menyiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukan walau naiknya cepat, gelombang ini turunnya juga cepat,” tutur Budi dalam konfrensi pers di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10 Januari).
Lebih lanjutnya Budi menyebut bahwa transmisi varian baru ini akan jauh lebih tinggi dari pada varian Delta yang sempat ‘mengamuk’ pada gelombang kedua Covid-19 di Indonesia sekitar Juli 2021.
Indonesia sudah punya amunisi?
Kendati demikian, Budi meyakini bahwa Indonesia sudah memiliki imunitas yang tercipta di masyarakat lewat antibodi pasca infeksi atau program vaksinasi.
Menurutnya hal itu termasuk dalam salah satu ‘amunisi’ terbaik dalam persiapan menghadapi gelombang Omicron.
Mantan wamen (wakil menteri) BUMN menyoroti karakteristik peningkatan Omicron yang eksponensial namun tidak menciptakan perburukan gejala.
Dengan demikian fokus pemerintah akan lebih mengarah pada persiapan jalur isolasi mandiri di rumah beserta mekanisme pendukung dan pengawasa.
“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan agar orang yang dirawat di rumah tetap mendapatkan akses konsultasi kedokteran, dan juga mendapatkan akses untuk delivery obat,” jelas Budi.