Final Piala Dunia 2022 yang Pertemukan Argentina dengan Prancis

Final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Argentina vs Prancis menjadi laga yang paling ditunggu-tunggu oleh para pecinta sepak bola.

Alasannya mungkin bermacam-macam, namun permainan Lionel Messi bisa jadi salah satu alasan mengapa laga ini menjadi yang paling dinantikan.

Setelah Argentina berhasil mengukir nama mereka dalam sejarah sepak bola sebagai pemenang Piala Dunia (Pildun) 2022, ada banyak hal yang terjadi setelah itu.

Emas 18 Karat Diubah Jadi Kotak Penyimpanan Trofi

Dikenal dengan istilah Trunk, kotak tempat menyimpan trofi dari Final Piala Dunia 2022 mencuri perhatian.

Trunk sendiri adalah sebuah wadah untuk menyimpan trofi Piala Dunia.

Tidak sembarangan, brand rumah mode asal Prancis, Louis Vuitton, ditunjuk untuk membuat trunk yang terbuat dari bahan emas 18 Karat.

Bukan yang pertama kalinya, Louis Vuitton telah menjalin kerja sama dengan Piala Dunia FIFA sejak 2010 silam.

Brand rumah mode tersebut sangat berhati-hati dalam pembuatan wadah penyimpanan trofi yang amat bergengsi ini.

Kotak pemyimpanan trofi ini dilapisi emas 18 Karat dan perunggu seberat 6.175 kg.

Messi Kenakan Jubah Hitam Bisht yang Tuai Kontra

Selain kotak trunk yang terbuat dari emas 18 Karat, ada lagi hal yang cukup mencuri perhatian.

Saat prosesi penyerahan trofi usai laga Final Piala Dunia 2022, Lionel Messi sebagai kapten dari Timnas Argentina menjadi pusat perhatian dunia.

Selain mencetak rekor yang beruntun dalam laga final, Messi juga menyita perhatian berkat jubah hitam khas Arab yang ia kenakan saat terima trofi.

Jubah hitam khas Arab tersebut dikenal sebagai Bisht.

Pakaian tradisional asal tuan rumah World Cup 2022 tersebut dipakaikan oleh Gianni Infantino selaku Presiden FIFA dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Beberapa warganet bahkan kontra terhadap peristiwa yang terjadi usai laga menegangkan pada Final Piala Dunia 2022 tersebut.

Pemakaian Bisht pada Messi dinilai sebagai hal yang tidak perlu. Qatar sebagai tuan rumah juga dinilai terlalu memaksakan.

Let uss know your thoughts!

Image via