“Beli Brompton Rp 250 Juta? Mikir, Mending Jalan-jalan ke London…”

Demikian kata Baron Mertanegara, pendiri komunitas Brompton Owner Group Indonesia (BOGI) tentang melambungnya harga sepeda Brompton.

Memasuki masa normal baru ini, banyak orang memilih sepeda sebagai hobi baru mereka. Tak heran, hal ini pun membuat harga sepeda Brompton melonjak lebih tinggi dari harga aslinya. Padahal, harga asli sepeda buatan Inggris tersebut sudah dinilai cukup mahal.

Sebagai pencinta sepeda Brompton, fenomena tersebut pun membuat Baron resah. Pasalnya, persoalan harga tersebut sengaja “digoreng” agar nilainya terus naik, bahkan hingga tidak manusiawi.

Ada yang menggoreng harga CHPT3–versi kolaborasi Brompton, di online shop dan sosmed, harganya sudah Rp 100 juta-Rp 250 juta, gelo bray,” kata Baron dan sebuah video yang ia unggah ke akun media sosial BOGI, dilansir dari Kompas.com.

Menyoal tentang kenaikan harga sepeda Brompton, Baron memprediksi ada dua kemungkinan yang akan terjadi

Pertama, kata Baron, orang yang kesal karena harga naik, kemudian iseng mengumumkan harga Brompton ratusan juta rupiah untuk bahan bercanda.

Kedua, pedagang yang sengaja memonopoli atau mendramatisasi harga.

Baron Mertanegara, pendiri komunitas Brompton Owner Group Indonesia/BOGI (source: portalsepeda.com)

Baron menjelaskan bahwa fenomena kenaikan harga sepeda Brompton tersebut sempat terjadi pada seri Brompton Explore yang dijual di rentang harga Rp80 juta sampai Rp90 juta. Harga tersebut terpaut jauh dengan harga aslinya di London yang hanya mencapai nilai Rp26 juta hingga Rp28 juta, tergantung kurs.

Daripada ngeluarin uang hingga ratusan juta buat sepeda Brompton mendingan ke London

Supaya tidak terkecoh dengan harga pasar, Baron pun mengajak publik untuk berpikir jernih.

Bray, nanti kalo ente punya duit Rp 250 juta, mending jalan-jalan sama gue ke London, beli tiket PP, oleh-oleh, Brompton. Bahkan bisa beli LV buat istri,” tutur dia.

Pikniknya dapet, sepeda dapet, oleh-oleh dapet. Balik pun masih sisa,” tambahnya.

Namun calon konsumen sepeda Brompton untuk bersabar untuk mendapatkan sepeda tersebut, pasalnya produksi Brompton di London memang berkurang karena terdampak pandemi Corona.

Jadi sabar saja. Kalau sudah normal, Brompton banyak di Indonesia. Jadi harus berpikir jernih,” tuturnya.