Tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan, untuk mengingat jasa-jasa para pejuang Republik Indonesia sejak masa lampau.
Setiap peringatan 10 November sejak tahun 1959, pemerintah Indonesia selalu menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh yang memiliki jasa besar bagi tanah air.
Tahun ini, ada empat sosok yang bakal menyandang gelar tersebut. Mulai dari Bapak Perfilman sampai pendiri Tangerang, ini dia empat pahlawan baru yang mungkin lo belum tau!
Usmar Ismail
Pahlawan nggak melulu tentang jadi pemimpin perang ataupun harus berurusan sama perjuangan melawan penjajah secara langsung. Di Hari Pahlawan tahun ini, ada pahlawan yang datang dari dunia perfilman.
Usmar Ismail (20 Maret 1921 – 2 Januari 1971), pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat ini terkenal dengan sebutan Bapak Perfilman Indonesia.
Sepanjang kariernya, ia telah membuat 30 film. Di antaranya, ada ‘Enam ‘Djam di Djogja’ (1956), ‘Tiga Dara’ (1956), ‘Asmara Dara’ (1958), dan ‘Pedjuang’ (1960).
Selain itu, ada pula film garapannya yang berjudul ‘Darah dan Doa’ (1950) yang merupakan film produksian pertama Indonesia sebagai negara berdaulat.
Tombolotutu
Tombolotutu merupakan seorang raja dari Kabupaten Parigi, Moutong, Sulawesi Tengah. Ia adalah garda terdepan dalam perlawanan terhadap Belanda. Upaya untuk menjadikannya Pahlawan Nasional sebenarnya sudah terjadi sejak 1990-an.
Kini, saat dokumen resmi sebagai data primer sudah memenuhi syarat, ia bisa menyandang gelar tersebut di Hari Pahlawan tahun ini.
Dulunya, ia mengerahkan 170 pasukan Marsose yang merupakan pasukan khusus atau pasukan elite Belanda yang pernah turun saat Perang Diponegoro dan Perang Aceh.
Sultan Aji Muhammad Idris
Beralih ke wilayah Kalimantan Timur, Sultan Aji Muhammad Idris merupakan Sultan ke-14 Kesultanan Kulai Kartanegara ing Martadipura.
Ia memerintah kesultanan tersebut sejak 1735-1778. Menurut sejarah, ia adalah sultan pertama yang menyandang nama bernuansa Islam sejak penyebaran agama Islam pada abad ke-17.
Namun sayangnya, ia harus gugur di medan perang saat bertempur bersama rakyat Bugi di Tanah Wajo, Sulawesi Selatan, melawan Belanda.
Raden Aria Wangsakara
Raden Aria Wangsakara terkenal sebagai pendiri wilayah Tangerang. Wangsakara adalah keturunan Raja Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrohman.
Bersama saudaranya, Aria Santika dan Aria Yuda Negara, ia lari ke wilayah Tangerang saat terjadi bentrokan keluarga di kerajaannya, yang berhubungan dengan keberpihakan pada VOC.
Kemudian, ia menetap di tepian Sungai Cisadane dan terus menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut. Karena tercium VOC di tahun 1652-1653, terjadilah pertempuran antara penjajah dengan rakyat daerah kekuasaannya, Tangerang.
—
Jadi, itu dia empat sosok yang bakal punya gelar Pahlawan Nasional di Hari Pahlawan tahun ini!
Sumber: Kompas
Baca juga: