Bisa jadi pandemi secara global

Hepatitis akut misterius disebut Dokter Spesialis Anak Hanifah Oswari bisa menjadi pandemi global.

Kendati demikian, dia menyebut kemungkinan itu sejauh ini masih sangat kecil.

Pasalnya kasus hepatitis misterius masih relatif terkendali di sejumlah negara.

Hepatitis Akut Misterius Bisa Jadi Pandemi Berikut? Begini Penjelasan IDAI
via Jatim Network

“Kita belum tahu seberapa cepat penularannya. Tetapi kalau melihat begitu banyak negara yang sekaligus melaporkan, saya kira potensi untuk menjadi pandemi itu ada. Tapi di Indonesia kita belum tahu bagaimana penyebaran berikutnya,” kata Hanifah dari IDAI pada acara Newscast CNNIndonesia TV.

Hepatitis akut msiterus jadi temuan kasus yang tidak biasa

Lebih lanjutnya, Hanifah menyebut temuan ini memang masuk kategori infeksi tidak biasa.

WHO sendiri merespon temuan kasus dengan menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus yang terjadi di Eropa, Amerika dan Asia.

Saat ini, IDAI terus melakukan identifikasi terhadap penyebab hepatitis misterius tersebut.

Hepatitis C Infection - 3D Medical Animation on Make a GIF

Setidaknya butuh waktu 1 sampai 2 pekan untuk mengetahui hasil pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E.

“IDAI dalam hal ini tidak melakukan tracing, karena tracing tanggung jawab Kementerian Kesehatan,” kata dia.

Masih terlalu dini untuk jadi pandemi baru

Secara terpisah, Siti Nadia Tarmizi sekalu Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyrakat Kemenkes menyebut masih terlalu dini untuk menilai kemungkinan wabah itu menjadi pandemi baru.

Dia juga menyebut bahwa status pandemi merupakan kewenangan WHO dan ditentukan secara global, bukan negara tertentu.

Apakah jadi pandemi atau tidak, rasanya ini masih perlu waktu yang cukup panjang untuk bisa menyatakan kondisi ini. Karena jumlahnya kalau kita bandingkan dengan Covid-19, tidak secepat penambahan Covid-19, dan penularannya tidak secepat yang terjadi pada saat kita menghadapi Covid-19,” jelas Nadia.

Merespon beberapa temuan dan kasus kematian di Jakarta, Nadia meminta orang tua untuk memeriksakan anak ke faskes jika terdapat temuan gejala.

Top image via Unsplash-NCI