Jemaah haji 2020 tidak akan diberangkatkan,
Keputusan tersebut diambil pemerintah dengan alasan bahwa saat ini dunia masih berjuang melawan pandemi Covid-19, dan perjuangan tersebut belum berakhir.
Fachrul Razi selaku Mentri Agama menyampaikan keputusan tersebut pada Selasa, 2 Juni 2020.
Menunggu kejelasan dari Arab Saudi
Fachrul menyatakan bahwa keputusan untuk membatalkan haji 2020 sudah berdasarkan kajian dengan sejumlah pihak.
Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya terus menunggu kabar kejelasan dari Saudi sebelum pada akhirnya menentukan sikap terkait haji tahun 2020. Indonesia memberikan batas waktu sampai akhir April untuk menunggu kepastian dari Saudi.
Sayangnya sampai 29 April, tidak ada kabar dari pihak di sana dan Kemenag memutuskan untuk kembali menunggu sampai 20 Mei, namun masih belum ada kabar.
Hingga akhirnya Jokowi memutuskan untuk menelpon Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan menanyakan kepastian pemberangkatan jemaah haji.
Arab Saudi masih ‘berbenah’
Fachrul sendiri menyampaikan bahwa sejak 17 Mei lalu, berdasarkan pantauan dari pihaknya, terlihat bahwa sudah banyak tenda-tenda didirikan bagi para calon jemaah haji di Arafah. Selain itu sejumlah mesjid juga sudah kembali dibuka untuk pelaksanaan ibadah.
Namun ada protokol ketat yang dijalankan untuk bisa mencegah penualaran virus corona, salah satu diantaranya adalah pemeriksaan suhu, kewajiban penggunaan masker, membawa sejadah sendiri, larangan berjabat tangan sampai dengan menjaga jarak 2m selama di area mesjid.
Singapura juga batalkan ibadah haji 2020
Seperti di lansir dari Kompas.com, Fachrul juga menjelaskan bahwa pihak Arab Saudi belum membuka akses bagi jemaah haji dari negara manapun dan ternyata bukan hanya Indonesia yang membatalkan.
Singapura pun memutuskan untuk membatalkan haji 2020, dengan alasan keselamatan dan keamanan para jemaah. ‘Diskusi besama Ministry of Health (Kementrian Kesehatan), MUIS/Dewan Agama Islam Singapura memutuskan bahwa sebagai pemangku kepentingan yang bertanggung Jawab, Singapura sebaiknya menunda rencana ibadah haji 2020 untuk semua 900 jemaah kami ke tahun berikutnya.’ begitu seperti tertulis di pernyataan resmi dewan tersebut.
Sementara itu, Pakistan Today, memberitakan bahwa pemerintah Arab Saudi sedang dalam pertimbangan untuk bisa memberangkatkan 20 persen kuota jemaah haji dari Pakistan untuk tahun ini. Namun keputusan tersebut belum bersifat final dan baru akan diumumkan minggu depan.
—
Seperti mengutip dari CNNIndonesia, hingga Selasa, 19 Mei 2020 tercatat ada 188.375 orang dari kuota 221 ribu yang sudah melakukan pelunasan dan sebenarnya siap diberangkatkan.