Sesuai dengan namanya, I’m thinking of ending things, film yang endingnya bikin mikir
Pertama kali nonton I’m Thinking of Ending Things, film ini bergenre thriller psikologis yang bisa Lo ‘rasakan’. Suasana yang suram dan dingin akan membuat pengalaman yang berbeda pada otak Lo.
Pengalaman yang berbeda ini bakal terasa setelah Lo mengikuti scene demi scene yang akan membuat lo kebingungan sekaligus berpikir, sebenernya gimana alurnya?
Kalau dari sepemanatauan Gue, penontonnnya terbagi dua. Si searching “I’m Thinking of Ending Things Explanation” atau si nonton dua kali untuk mendapat jawaban dari kebingungan demi kebingungan. Atau Lo salah satunya?
So, Gue merekomendasikan I’m Thinking of Ending Things jadi tontonan weekend Lo kali ini!
Baca juga: Rute Misterius Subang Ciater, Tersesat Sampai “Ujung” Dunia!
Kegalauan Lucy atau sekadar halusinasi? (spoiler alert!)
Teori demi teori pun bermunculan menjadi spekulasi untuk mengartikan pesan apa yang mau sutradara sampaikan.
Film besutan Charlie Kaufman yang berdasarkan adaptasi dari novel yang berjudul sama membuat penontonnnya menyimpan banyak pertanyaan setelah scene akhir tertutup.
Teori pertama I’m Thinking of Ending Things
Scene awal dengan desain wallpaper pola lama yang berulang pada sebuah rumah tua dengan suara dari seorang wanita muda yang mendisukusikan pemikiran berulang yang ia alamu.
Wanita ini berkata “i’m thinking of ending things” dan melanjutkan bilang kalau pikiran iini udah menguasai dirinya. Ia pun gak yakin kapan pikirin ini mulai, tapi rasa “tua dan udah gak orisinil”.
Banyak yang bilang hal ini jadi tema utama dalam film – waktu, usia tua, penyesalan, dan ketidakmampuan untuk balik ke masa lalu yang mengarahkan pemikiran jadi melankolis.
wallpaper jadi metafor untuk peristiwa sehari-hari dalam kehidupan yang membosankan, rutin, gak berubah.
Ada juga metafora lain tentang seorang pemuda yang optimis dan penuh harapan, namun semuanya terasa mulai pudar seiring berjalannya waktu. Hal ini tergambar pada akhir film, yang menunjukkan wanita itu hilang, dan ini adalah cerita tentang seorang lelaki tua yang berpikir untuk bunuh diri.
Sepanjang sisa perjalanan mobil ke rumah orang tua Jake, penampilan wanita muda itu pun kian berubah dari cerah jadi makin kusam. Senyumannya juga ikut memudar jadi makin sinis.
Kemudian saat wanita tersebut berpikir “untuk mengakhiri sesuatu”, Jake bisa membaca atau mendengar pikirannya. Hal ini karena wanita muda ini hanyalah proyeksi dari pikiran Jake.
Baca juga: Patung Cumi-Cumi Dibangun Pakai Anggaran Covid-19, Ini Penampakannya!
Teori kedua
Ada juga berspekulasi bahwa semua yang wanita itu lakukan hanya sekedar pikiran Jake.
Ia menciptakan wanita ini untuk membantu memahami apa yang ada dalam pikirannya. Begitu mereka tiba di rumah orang tua Jake, wanita ini melihat goresan pada pintu menuju ruang bawah tanah.
Jake pun tampaknya takut membiarkan wanita itu untuk pergi ke ruang bawah tanah, hal ini mewakili pikiran bawah sadar Jake.
Jake takut pikiran sadarnya (wanita) menjadi sadar akan pikiran bawah sadarnya karena begitu dia melakukannya, itu pasti akan berarti kematian baginya. Keputusannya akan dibuat dan dia akan melanjutkan bunuh diri.