‘WhatsApp kena hack, E-commerce Indonesia pun juga di hack’
Begitulah kiranya percakapan yang muncul sebagai topik utama selama seminggu ini. Sebagai pengguna internet semua orang pastinya khawatir dan takut kalau kejadian ‘hacking‘ menimpa dirinya.
Tapi tenang, sebenarnya ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk mengurangi resiko ‘hacking‘. Google sendiri sebagai salah satu raksasa di jagat internet memberikan tips bagi para pengguna untuk memastikan internet aman dan nyaman.
So, here we go ;
Ada 2 pilar dalam menggunakan internet
Google menjelaskan kalau dalam menggunakan internet ada 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu kesadaran (awareness) dan pencegahan (prevention).
Kesadaran yang dimaksud adalah di mana pengguna harus memberikan perhatian akan pentingnya sebuah keamanan dan privasi dalam penggunaan internet, dan pencegahan berarti langkah yang harus dilakukan seseorang yang sudah paham akan keamanan. Pencegahan tersebut berguna untuk menjaga keamanan dan privasi dalam berinternet.
Tips meningkatkan Kesadaran dalam berinternet
1. Berhati-hati pada pesan yang meminta informasi data pribadi dan jangan membagikan data pribadi orang lain tanpa seizin yang bersangkutan.
Jangan sembarangan klik link, terlebih membalas pesan mencurigakan yang terkesan meminta informasi pribadi seperti nama lengkap, nama ibu, alamat rumah, email, no. indentitas diri, sandi, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, kode ccv dan bahkan tanggal lahir.
Meskipun dikirim oleh situs terpercaya sekalipun, karena perlu dingat bahwa situs dan layanan resmi tidak akan melakukan hal tersebut.
Selain menjaga informasi pribadi lo, pastikan juga untuk menjaga informasi pribadi orang lain dan jangan membagikan data mereka tanpa seizin orang itu.
2. Pastikan URL atau link tidak mencurigakan dan valid
Be slow to react, ketika ada link yang dibagikan oleh siapapun jangan terburu-buru untuk klik. Bisa jadi link tersebut merupakan halaman login palsu buatan para hacker yang dibuat seolah mirip dengan halaman resmi.
Pastikan URL link tersebut diawali dengan https, jika tidak sebaiknya abaikan saja.
3. Jangan sembarangan mengunduh aplikasi
Pengguna Android disarankan untuk mememeriksa aplikasi yang akan diunduh pada Google Play Store. Google Play Protect akan menjaga keamanan perangkat dengan melakukan pemeriksaan keamanan terhadap aplikasi tersebut.
Selain itu pastikan untuk menghapus aplikasi yang tidak lagi digunakan dan jangan lupa sempatkan untuk membaca kebijakan privasi serta aktifkan fitur update otomatis dan hanya berikan akses data sensitif pada aplikasi terpercaya.
4. Pastikan software yang digunakan selalu update
Baik di smartphone ataupun laptop/pc pastikan untuk selalu menggunakan software terbaru untuk browser, OS (operating system), Plugin dan editor dokumen.
Jika ada notifikasi untuk update software, segera lakukan hal tersebut. Perhatikan juga kapan perlu mengupdate software, beberapa layanan sudah menyediakan fitur pembaruan secara otomatis.
5. Waspadai peniru identitas
Sering terjadi scecara tiba-tiba ada pesan masuk dari sesorang yang mungkin sepertinya dikenal, namun isi pesan yang dikirimkan terlihat aneh dan mencurigakan. Bisa jadi aku tersebut sudah diambil alih oleh para harcker.
Jangan balas pesan atau klik link apapun yang ada pada pesan tersebut. Biasanya akun yang meniru akan meminta beberapa hal berikut ;
- Minta uang karena sedang dalam keadaan darurat
- Seseorang mengaku terjebak di luar negri dan tidak bisa pulang
- Mengaku bahwa ponsel dicuri dan tidak bisa ditelpon
6. Pegang kendali terhadap data di akun Google kamu.
Google memberikan fitur untuk bisa mendapatkan informas serta mengatur setelan privasi dan keamanan pada satu tempat. Fitur ‘Dasbor‘ dan ‘Aktivitas Saya‘ memberikan transparasi data yang dikumpulkan dari aktivitas pengguna di seluruh layanan Google.
Privasi juga bisa diatur dengan ‘Kontrol Aktivitas’ dan ‘Setelan Iklan‘ yang memungkinkan pengguna untuk mengatur seluruh layanan Google.
Lebih lanjutnya bisa cek link https://myaccount.google.com/privacycheckup.
7. Berhati-hati saat menggunakan koneksi publik
‘Boleh minta password Wi-Fi?‘ Itulah salah satu pertanyaan pertama yang biasa terlontar saat menemukan tempat tersebut memilikinya. Tapi apakah koneksi tersebut aman?
Perlu diingat bahwa jaringa tersebut mungkin saja tidak dienkripsi sehingga siapapun yang berada dalam jaringan tersebut bisa memantau aktivitas lo di internet. Jika hanya untuk browsing sebenarnya tidak terlalu bermasalah, saat ada kemungkinan diperlukan memasukan informasi sensitif, pastikan koneksi ke situs tersebut aman.
Jika menggunakan Chrome makan akan ada ikon gembok warna abu-abu di kotak URL.
Tips Pencegahan dalam berinternet
1. Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan sulit ditebak
Memang memiliki password yang sama untuk akub berbeda lebih memudahkan, akan tetapi sebaiknya tidak dilakukan. Selain itu berlu dingat beberapa tips berikut ;
- Gunakan campuran huruf, angka dan tanda baca dan simbil tipografi agar sulit ditebak dan dirangkai oleh botnet.
- Ganti password secara berkala, baik di smartphone, pc/laptop, wi-fi router (30 hari, 60 hari atau 90 hari)
- Jangan pernah gunakan password yang diberikan pabrik.
- Hindari penggunakan password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama pasangan, nama sekolah dan lainnya.
2. Gunakan fitur keamanan Verifikasi 2 Langkah
Fitur ini merupakan perlindungan untuk bisa menambahkan lapisan keamanan ekstra pada para pengguna. Dengan mengaktifkan dan menggunakan fitur ini maka akan meminimalisir peluang akses tidak sah di akun pengguna.
Bagi pengguna Google, bisa lansung kunjungi g.co/2sv.untuk mengaktifkan fitur tersebut.
—
That’s it, just follow the tips and you’ll be safer. Penting untuk diingat agar selalu waspada meskipun semua langkah pencegahan sudah dijalankan.