Jakarta vs Everybody, tentang perjalanan hidup manusia yang tidak sempurna

Jakarta vs Everybody akhirnya akan tayang di layar lebar pada 24 Juni mendatang.

Film ini digadang-gadang jadi cerminan perjalanan hidup manusia yang tidak sempurna, khususnya yang dialami anak muda di Jakarta.

Baca juga: Agnez Mo Dinobatkan Sebagai Artis Paling Kaya di Indonesia

Kisah Jakarta vs Everybody

Film Jakarta vs Everybody fokus pada karakter Dom (Jefri Nichol), seorang pemuda ibu kota yang bercita-cita menjadi seorang aktor.

Namun perjalanannya tak mulus; berkali-kali audisi, namun tak ada yang membuahkan hasil.

Berkat bujukan dari Radit (Ganindra Bimo) dan Pinkan (Wulan Guritno), Dom pun menjadi kurir narkoba untuk mendapatkan penghasilan. Namun keputusan tersebut justru membuat situasi hidupnya kian runyam.

Hingga suatu saat, Dom bertemu dengan Khansa (Dea Panendra), seorang gadis perias mayat yang membuatnya sadar bahwa hidupnya telah jauh menyimpang.

Di tengah situasi tersebut, Dom pun memutuskan untuk mencari jalan keluar, meski tak semudah yang ia pikirkan.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Angkat Suara Soal Kerumunan McDonalds x BTS

Kisah realistik

Tak hanya berperan di depan layar, Jefri Nichol juga turut andil di belakang layar sebagai penulis naskah bersama Ertanto Robby Soediskam, sang sutradara.

Sebelum menggarap naskah ini, keduanya pun riset langsung selama tiga bulan untuk mengetahui masalah realistis yang banyak terjadi di Jakarta.

Keduanya pun sepakat untuk menghadirkan kisah perjuangan hidup pemuda 19 tahun yang harus menentukan tujuan hidupnya.

Demi menyampaikan pesan tersebut, Ertanto pun memutuskan untuk mengemas film ini dengan dialog yang singkat.

“Film ini juga minim dialog. Saya membayangkan dan juga memprediksi seandainya tanpa suara pun penonton akan tetap memahami apa yang sedang terjadi,” kata Ertanto.