Jalur sepeda permanen disebut sedang melewati tahap kajian polisi. Pasalnya selama ini, jalur tersebut marak dengan berbagai pelanggaran.
Terkait hal tersebut, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menyebut pihaknya membuka peluang meniadakan kembali jalur sepeda permanen di Jakarta. Adapun keputusan itu bisa saja benar terjadi jika keberadaan jalur itu dinilai tidak efektif.
Jalur sepeda permanen ditiadakan karena banyak pelanggaran?
Fahri menuturkan, pelanggaran di sekitar jalur sepeda terjadi saat volume lalu lintas justru tinggi di sekitar pukul 08.00 WIB sampai 09.00 WIB. Namun, di rentang jam tersebut, intensitas pesepeda yang melintas justru telah berkurang.
“Memang kita perlu lakukan kajian perlu nggak lagi nanti jalur sepeda permanen. Jadi jalur sepeda permanen walaupun sudah diputuskan bisa dioperasionalkan setelah dari FGD kemarin. Kita harus lakukan kajian-kajian lagi,” tuturnya melansir Detik, Sabtu (8 Mei).
The force is strong with this biker…
— Richard Sam Bera OLY (@richardbera) May 8, 2021
A cycler blocks the newly built Bicycle-only Lane in downtown Jakarta from being used by motorcyclists during morning traffic. Identity of the brave cyclist is unknown.@CycleWorldMag#jalursepeda #bicyclelane
📹 @ezkisuyanto pic.twitter.com/Y631uHr5aK
Fahri mengaku pihaknya akan kembali menilai efektivitas jalur sepeda dalam kenyamanan berkendara. Meski demikian ia menyebut evaluasi tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Jadi kajian itu kita melihat kebijakan ini dapat terus dilanjutkan atau tidak. intinya begitu. Tapi dalam kuru waktu, bukan kurun waktu dekat,” lanjutnya.
Selain marak pelangggaran, kerap terjadi beberapa kecelakaan
Evaluasi jalur sepeda tersebut menyusul masih maraknya pelanggaran lalu lintas di jalur sepeda. Fahri menuturkan bahwa pihaknya akan mengumpulkan sejumlah data sebelum akhirnya memutuskan perlu tidaknya jalur sepeda dilanjutkan.
“Kita kaji lagi, kaya kemarin ada kecelakaan lalu lintas walaupun penyebab utamanya bukan jalur sepedanya permanen tapi fasilitas itu begitu tabrak jalur sepeda permanen itu fasilitasny ada. Jadi kendaran itu terbentur lebih keras karena pembatas terbuat dari beton seberat 300 kg,” tuturnya.
10.47 #InfoSONORA – Dari Bandara Soetta ,Tol Kapuk ,Tol Dalam Kota exit Semanggi ramai lancar , arah Bunderan Senayan padat pemotor lewat jalur sepeda.
— Radio Sonora Jakarta (@SonoraFM92) May 4, 2021
Pak Sito pic.twitter.com/bCjghmfY4c
Terkait dengan maraknya pelanggaran di jalur sepeda, Fahri mengaku pihaknya telah melakukan serangkaian penertiban, mulai dari sosialisasi sampai tindakan represif kepada pelanggar. Dia juga menyebut akan bekerja sama dengan Dishub untuk mengetatkan pengawasan jalur sepeda di jam rawan kepadatan volume lalu lintas.
“Kalau masih ada pelanggara, ya nanti kita lakukan penindakan. Termasuk juga kita imbau, tidak hanya pesepeda motor yang masuk jalur sepeda yang harus disosialisasikan, tetapi juga pesepeda yang tidak masuk jalur sepeda itu juga harus akan dilakukan tindakan-tindakan dari preemtif, preventif, baru represif,” tuturnya.
-
Tugu Sepeda Jakarta Habiskan IDR 800 Juta, Pemprov DKI Dikritik!
-
Pencuri Sepeda Lipat Justru Jual Hasil “Rampasan” ke Korban!
-
Sepeda Non-Lipat Sekarang Bisa Masuk MRT, Ini Syaratnya!
—
Walah, baru juga jadi. Masa ditidakan?? Duit itu pak :)