Berdasarkan hasil riset
Di titik ini, lo semua pasti udah pernah denger istilah ‘social distancing‘ atau yang kini juga disebut ‘physical distancing.’
Physical distancing punya peran penting di tengah pandemi Corona yang kini tengah terjadi. Mengingat COVID-19 masih belum ada obat atau vaksinnya, physicial distancing dinilai sebagai salah satu langkah paling efektif untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Tapi apa jadinya kalo kita nggak menerapkan physical distancing selama pandemi Corona? Pertanyaan tersebut dijawab lewat sebuah penelitian dari Imperial College di London.
Per 31 Maret ini, kasus Corona di dunia telah mencapai angka 799,710 dengan jumlah kematian mencapai 38,720. Kalo seandainya physical distancing nggak dilakukan, angka tersebut diproyeksikan melonjak tinggi menjadi 7 miliar kasus dengan 40 juta kematian.
Nggak cuma menunjukan dampaknya pada publik, penelitian tersebut juga menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah di masa mendatang dalam pengambilan keputusan secara cepat.
“Analisa kami menunjukan keputusan penting yang harus diambil pemerintah untuk minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang,” jelas para peneliti. “Dampak penanggulangan pandemi yang kini dilakukan juga mendemonstrasikan sejauh mana tindakan dan rangkaian keputusan bisa mencegah miliaran infeksi dan menyelamatkan jutaan nyawa secara global.”
“Jika langkah penekanan infeksi ditunda, maka hal itu akan berujung pada hasil terburuk dan menyebabkan korban jiwa bertambah.”
Hal ini tentu jadi reminder buat semua orang tentang pentingnya physical distancing.
Ketika lo mengkarantina diri di rumah dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang lain, lo nggak cuma mengurangi risiko terinfeksi COVID-19, tapi juga mencegah penyebaran virus tersebut ke orang lain seandainya lo adalah carrier.
Hal ini juga menjadi hal yang kita, warga Indonesia, harus terapkan dalam beberapa waktu kedepan. Terutama dengan ada proyeksi puncak penyebaran Corona di bulan puasa (Mei) mendatang.
Apa kegiatan favorit lo selama karantina mandiri di rumah?