Karantina pasien Covid-19 akan dihapus mulai 1 Mei. Adapun wacana itu menjadi salah satu ‘gebrakan’ terbaru dari pemerintah Jerman.

Kendati dihapus, Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyebut isolasi mandiri tetap sangat disarankan bagi mereka yang terinfeksi Covid-19.

Aturan karantina memang berfungsi saat ini tetapi (itu) tidak diperlukan dalam jangka panjang,” katanya seperti dikutip dari AFP, Senin (4 April).

Peraturan penghapusan karantina pasien Covid-19 tidak berlaku bagi …

Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, penghapusan kewabijan karantina pasien Covid-19 tidak berlaku bagi karyawan institusi medis.

Mereka diharuskan tetap melakukan isolasi mandiri selama lima hari jika terinfenksi Covid-19.

Karantina Pasien Covid-19 Akan Dihapus Mulai 1 Mei
via Tenor

Menariknya, wacana ini justru mencuat di saat jumlah infeksi Covid-19 di Jerman masuk dalam kategori yang tinggi.

Namun sebagian besar kasus dilaporkan ringan, sehingga rumah sakit di Jerman tidak kewalahan dalam menangani pasien.

Gejala ringanl menjadi alasan Jerman sedikit demi sedikit melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat mereka. Salah satunya, dengan mencabut persyaratan untuk memakai masker di toko atau sekolah.

Selain itu, upaya awal oleh pemerintah Kanselir Olaf Scholz untuk vaksinasi wajib juga telah mereda.

Inggris juga punya wacana serupa

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pemerintah Inggris juga berniat membatalkan persyaratan hukum untuk melakukan isoman pada akhir bulan Februari.

Adapun pengumuman mengejutkan tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Rabu (9 Februari).

Baffled Boris Johnson GIF - Baffled Boris Johnson Utterly Perplexed -  Discover & Share GIFs

Namun pada saat itu, hal tersebut masih sangat kontroversial mengingat para ahli menghimbau untuk peningkatan vaksinasi. Selain itu para politisi opisisi masih ragu untuk mendukung perubahan besar yang direncanakan tersebut.