Ekskumasi Dimulai di TPU Semper, Jakarta Utara

Polres Metro Jakarta Pusat bersama tim gabungan resmi memulai proses ekshumasi jasad bayi yang diduga tertukar di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih. Proses ini berlangsung di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, pada Selasa (17/12).

Dengan menggandeng tim Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara dan Pusdokes Polri, proses ekshumasi dimulai pukul 09.00 WIB. Orang tua bayi beserta pihak rumah sakit turut hadir menyaksikan momen penuh haru ini.

“Makam bayi berada di Blok A-1/102 Nomor 54,” lapor petugas di lokasi. Area tersebut sudah ditutup tenda, dengan sejumlah petugas forensik bekerja secara perlahan dan hati-hati untuk mengambil sampel DNA.

Ekshumasi untuk Penyelidikan Mendalam

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya, menegaskan bahwa langkah ekshumasi dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan mendalam.

“Tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur untuk mengambil sampel DNA dari bayi,” ujar Ade Ary, Senin (16/12).

Ade Ary menambahkan, penyelidikan ini akan mencakup berbagai pihak. “Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman, mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, korban, orang tua, hingga lingkungan sekitar rumah korban.”

Exhuma Hwarim GIF - Exhuma Hwarim Ggonekim - Discover & Share GIFs

Harapan Transparansi dari Berbagai Pihak

Kasus ini menarik perhatian publik dan mendorong banyak pihak untuk mendesak transparansi dari RSI Cempaka Putih. Anggota legislatif juga ikut angkat bicara.

“Legislator meminta Dinkes DKI segera menginvestigasi kasus dugaan bayi tertukar ini agar tidak terulang di masa depan,” tulis laporan sebelumnya.

Proses ekshumasi yang berlangsung hingga pukul 10.15 WIB ini diharapkan menjadi titik terang atas teka-teki kelalaian yang mencengangkan banyak pihak.

Penantian Orang Tua dan Publik

Orang tua bayi tampak penuh harap agar kebenaran segera terungkap. Dengan proses uji DNA yang tengah berlangsung, publik menanti jawaban—siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini?

Kasus ini bukan hanya soal kelalaian medis, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya akurasi dan kehati-hatian dalam menangani nyawa manusia, bahkan yang baru saja dilahirkan.

Top image via  ANTARA/Mario Sofia Nasution

Let us know your thoughts!

  • BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Natal dan Tahun Baru 2025

  • Salju Abadi Jayawijaya Diprediksi Hilang 2026, Apa Penyebabnya?

  • Sri Mulyani Umumkan Diskon Listrik 50% untuk Pelanggan PLN Kecil