Melihat respon anak muda di internet terhadap persidangan kasus Novel Baswedan
Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan memang sedang menjadi pembicaraan hangat semua orang, apalagi warga internet. Rangkaian persidangan kasus ini bahkan hanya dianggap formalitas belaka oleh sang korban.
Bahkan, seorang Novel Baswedan pun bisa mengatakan bahwa persidangan kasusnya menjadi bukti bobroknya penegakan hukum di Indonesia.
Hari ini kita lihat apa yg sy katakan bhw sidang serangan thd sy hanya formalitas. Membuktikan persepsi yg ingin dibentuk n pelaku dihukum ringan
Terdakwa kasus penganiayaan berat Novel Baswedan, Ronny Bugis, dituntut 1 tahun penjara.https://t.co/MYnXvfnynr
— novel baswedan (@nazaqistsha) June 11, 2020
“Hari ini kita lihat apa yang saya katakan bahwa sidang serangan terhadap saya hanya formalitas. Membuktikan perspsi yang ingin dibentuk dan pelaku dihukum ringan,” tulisnya lewat akun Twitter pada Kamis, 11 Juni 2020 silam.
Persidangan kasus penyiraman Novel yang “ajaib”
Sepertinya, sudah sewajarnya jika Novel “malas” menanggapi persidangan kasus penyiraman yang menimpanya. Ini juga karena ada beberapa hal yang aneh selama persidangan berlangsung.
Pertama, tuntutan yang terbilang sangat ringan. Seperti yang kita ketahui, pelaku Ronny Bugis dan Rahmat Kadir “hanya” dituntut satu tahun penjara, sedangkan korban mengalami cacat fisik seumur hidup.
Kedua, pelaku menyatakan bahwa tindakannya kepada Novel adalah tidak sengaja. Bahkan kuasa hukum terdakwa minta dibebaskan saja.
Ketiga, kuasa hukum terdakwa menyebut kerusakan mata Novel adalah penanganan medis yang kurang tepat. Bukan karena efek langsung dari air keras.
Apakah ini sebuah keadilan?
Respon warga internet
Melihat fakta-fakta di atas, warga internet yang mayoritas diisi anak muda pun ikut berbicara. Namun tetap menggunakan gaya anak muda yang selalu dibawanya sebagai bahan candaan.
Terlebih pernyataan “tidak sengaja” yang justru menjadi materi terkuat saat membuat lelucon di media sosial.
Respon warga internet yang sebenarnya marah atas persidangan kasus Novel Baswedan yang “ajaib” ini justru bisa dilampiaskan dengan sebuah sarkasme-sarkasme yang lucu.
Bahkan seorang komika, Bintang Emon pun turut bersuara untuk merespon hal ini. Sebagaimana seorang komika, pernyataan yang dilontarkannya juga selalu dibalut dengan nuansa komedi.
Saya jg tdk yakin kedua org itu pelakunya.
Ketika sy tanya penyidik dan jaksanya mrk tdk ada yg bisa jelaskan kaitan pelaku dgn bukti
Ketika sy tanya saksi2 yg melihat pelaku dibilang bukan itu pelakunya. Apalagi dalangnya ?
Sdh dibebaskan saja drpd mengada2. https://t.co/IQ2IabfYPE— novel baswedan (@nazaqistsha) June 15, 2020
Dari keanehan-keanehan yang terjadi, Novel pun sampai tidak yakin sendiri kalau Ronny Bugis dan Rahmat Kadir adalah pelaku yang menyiramkan air keras.
_
Gimana menurut lo? Ganjaran seperti apa yang pantas untuk 2 pelaku ini?