Buat kalian para kaum rebahan, jangan khawatir! Hal kayak gitu ternyata jadi semacam tren di China. Gaya hidup semacam itu terkenal dengan istilah ‘tang ping‘, atau ‘lie flat‘.
Kaum muda di negeri tirai bambu tersebut menganut gaya antimaterialis ini untuk menyikapi prospek pekerjaan yang suram. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari persaingan sengit demi sekedar mendapatkan imbalan ekonomi yang akhirnya bakal menyusut juga.
Tidak gila-gilaan mengejar uang dan materi
Seorang pria asal negeri tirai bambu, Guo Jianlong menganut gaya hidup ‘kaum rebahan’ ini setelah memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di surat kabar Beijing. Ia kemudian menjalani hidupnya dengan lebih santai di pegunungan barat daya China.
Guo bergabung dengan sekelompok profesional perkotaan yang juga merasa lelah dengan kehidupan yang bergulir dengan cepat. Pria 44 tahun ini memilih menjadi freelance writer di Dali yang terkenal dengan pemandangan indahnya.
“Bekerja itu baik-baik saja, tetapi aku tidak begitu meyukainya. apa yang salah dengan melakukan hal karena diri sendiri, tidak hanya melihat uang?” kata Guo, mengutip AP.
Melawan siklus horor sekolah dan pekerjaan bertekanan tinggi
Seorang novelis Liao Zenghu menyatakan bahwa gerakan ini mencoba melawan siklus horor sekolah-sekolah di China yang memberi tekanan tinggi pada muridnya.
Setelah lulus, generasi produktif ini pun harus lanjut bergelut dengan beban pekerjaan yang tak kunjung habis. Menurutnya, saat ini karyawan perkotaan mengeluh bahwa jam kerja mereka membangkak jadi “996”.
Artinya, mereka harus masuh jam 9.oo pagi, pulang jam 21.00, selama enam hari dalam sepekan. Bahkan, ia menyebutkan ini adalah wujud perbudakan yang beradaptasi dengan era ekonomi baru.
Gaya hidup ‘kaum rebahan’ jadi masalah perekonomian China?
Tren ‘kaum rebahan’ alias ‘lie flat‘ ini dianggap sebagai sebuah dinamika yang mengkhawatirkan. Pemerintah yang tidak senang akan tren ini pun terlihat dari menghilangnya berbagai merchandise bertema ‘lie flat’ dari platform penjualan online.
Apalagi, populasi China juga semakin tua dan kumpulan orang usia kerja makin menyusut. Sementara itu, data resmi menunjukkan pengeluaran ekonomi per orangnya berlipat ganda selama 10 tahun terakhir.
—
Baca juga: