Masih belum diputuskan sampai saat ini
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap masih belum ada keputusan menyoal kenaikan harga tiket kereta rel listrik (KRL).
Dikutip dari ANTARA, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal menyebut kalau belum ada kepastian apakah akan naik atau tidak.
Tunggu instruksi kabinet baru
“Sampai sekarang belum juga ya, karena belum ada keputusan apakah itu naik atau tidaknya. Tunggu saja, kita tunggu kabinet (pemerintahan) baru, baru kita seperti apa arahnya ya. Kalau tebak-tebakan tidak keren juga,” tuturnya.
Selain itu, soal wacana tarif tiket berbasis NIK juga masih belum diputuskan
“Masih belum ada, pokoknya kita tidak tebak-tebakan dulu. Saya menunggu arahan dulu yang terbaru nantinya,” ujarnya.
Kemungkinan naik Rp1.000
Meski begitu, Kemenhub mengakui bahwa pihaknya sudah memiliki kajian terkait untuk menaikan tarif KRL sebesar Rp1.000.
“Ada, kajian itu ada sebenarnya, waktu itu kita mau menaikkan sebanyak Rp1.000. Waktu itu ya Rp1.000-2.000 itu posisinya.Tapi itu belum, untuk penerapannya belum. Kajian itu ada, hanya cuma naik Rp1.000,” kata Risal.
Masih wacana semata
FYI, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemberian subsidi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk tiket kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek pada 2025 masih bersifat wacana.
Budi mengaku sedang dilakukan studi agar semua angkutan umum bersubsidi digunakan oleh orang yang pantas mendapatkannya.
Top image via ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/nym.
—
Let us know your thoughts!
-
Finalis Miss Swiss Dilaporkan Dibunuh Suaminya, Laporan Autopsi Sebut Jenazahnya “Diblender”
-
Presiden Jokowi Gelar Sidang Kabinet Paripurna Terakhir di Istana Garuda IKN
-
OJK: Gen Z dan Milenial Berkontribusi Sebesar 37,17 Persen Kredit Macet