Underrated: jauh sebelum Agnez Mo, Anggun atau Rich Brian, Ernie Djohan sudah “curi start” di tahun 1968
Ernie Djohan mungkin terbilang asing di telinga milenial dan generasi Z.
Menyoal tentang musisi yang “go internasional,” nama-nama yang mencuat biasanya bersirkulasi di Agnez Mo, Anggun hingga NIKI dan Rich Brian.
Padahal jauh sebelum nama-nama tersebut berhasil menjangkau skala dunia, Ernie Djohan sudah lebih dulu rekaman di label asing, hingga muncul di cover majalah Belanda, Inggris dan Belgia sejak tahun 1968.
Baca juga: #BerkainBersama: Styling Guide untuk Kain Batik!
Penyanyi cilik pertama, artis Indonesia pertama yang memiliki video klip, hingga jadi solois pertama yang go Internasional
Sosok kelahiran tahun 1951 ini mulai bermusik sejak kecil. Ernie bahkan sudah sempat bernyanyi untuk radio di Singapura pada usia 11 tahun.
Namanya kian menggaung pada tahun 1963-1965-an dengan menjadi pelopor penyanyi cilik pertama di Indonesia. Saat itu, ia juga sering diminta menghibur untuk Tamu Negara oleh Bung Karno.
Karirnya di panggung internasional mulai mencuat pada tahun 1968 ketika ia dikontrak rekaman di luar negeri Phillips Recording Holland. Ketika itu, ia sempat keliling Eropa untuk memperkenalkan musiknya.
Ernie sempat berduet dengan penyanyi Amerika Serikat yang terkenal pada zamannya, Linda Scott dan Brenda Lee. Pada tahun 1968 Ernie juga sempat menjadi salah satu cover majalah “World Pop News,” majalah hiburan kenamaan yang diterbitkan di Belanda, Inggris & Belgia.
Di dalam negeri, ia juga menorehkan sejarah sebagai artis pertama Indonesia yang memiliki video klip musik yang debut di TVRI pada tahun 1972.
Seiring berjalannya waktu, Ernie makin dikenal di lewat rangkaian musik yang ia rilis sejak tahun 1960-an hingga 1980-an.
Beberapa rilisan populernya adalah Teluk Bayur, Kau Selalu Di Hatiku, Mutiara Yang Hilang dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Seringai Rilis Video Musik “Ishtarkult” Dalam Format Animasi
Ernie Djohan ingin tetap bernyanyi
Meski sudah bermusik lebih dari 50 tahun, Ernie ternyata masih ingin tancap gas.
Ia bahkan sempat menggelar konser tunggal pada tahun 2017 lalu.
“Bagi saya, menyanyi itu panggilan jiwa. Padahal sempat dilarang sama keluarga. Cucu-cucu itu maunya saya istirahat di rumah saja. Tapi, yang namanya sudah passion mau dilarang kayak apa ya tetap nekat,” tutur Ernie Djohan, dikutip dari Solopos.com.
“Ini memang bukan era saya lagi. Tapi, di sisa hidup ini saya ingin tetap menghibur. Semua ini saya lakukan untuk mensyukuri nikmat Allah. Saya dikasih umur panjang dan kesehatan ya harus digunakan dengan baik. Salah satunya menghibur orang lain.”