Manusia, Makhluk Sosial yang Butuh Diterima
Seringkali kita menemukan diri kita ‘termakan’ dengan apa yang dibicarakan orang lain. Tak hanya itu, beberapa dari kita mungkin merasa ‘tak nyaman’ kala melakukan kegiatan karena ketakutan dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita.
Tak hanya itu, sejak kecil kita sudah diajarkan bahwa pendapat orang lain penting bagi kita. Tak jarang pula orang-orang membandingkan pencapaian antara satu orang dengan orang lain, hanya untuk memuaskan ego.
(via Giphy)
Kenapa Banyak Orang Peduli Pendapat Orang Lain?
Sebagaimana dilansir Williamsburg Therapy Group, manusia secara alamiah adalah makhluk sosial. Maka dari itu, kita sering peduli dengan apa yang orang lain pikirkan soal kita. Manusia ingin merasa diterima dan memiliki hubungan kuat dengan kelompok sosial kita.
Bagi manusia, peduli dengan apa yang dikatakan orang lain soal kita merupakan bagian dari mekanisme kita untuk bertahan hidup. Penting juga bagi kita untuk ikut serta dalam aturan sosial di ranah publik, tetapi masih di dalam manner yang kondusif untuk membangun hubungan solid.
Namun di sisi lain, upaya kita untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain membuat kita malah lupa dengan sosok diri kita sebenarnya. Kita terlalu fokus dengan pandangan orang, sampai kadang batas antara sosok kita dengan sosok ‘yang orang mau’ tentang kita menjadi kabur.
Kita bisa saja tergoda untuk mengikuti ‘harapan’ orang tentang diri kita, tetapi itu kemudian malah menjauhkan kita dari siapa diri kita sebenarnya. Tak hanya itu, ketimbang benar-benar sadar dengan interaksi sosial yang kita lakukan, pikiran dan perilaku kita malah jadi alat untuk mendapatkan respons orang, bukan ekspresi dari nilai diri, dikutip dari Psychology Today.
(via Giphy)
Tanda-Tanda Kita Terlalu Peduli Pendapat Orang Lain
Sebagaimana dilansir Huffpost, ada enam tanda yang menunjukkan bahwa kita terlalu peduli dengan pendapat orang lain, yakni:
- Kita terlalu khawatir dengan apa yang dipikirkan dan dibicarakan orang lain tentang kita.
- Kita memiliki ide dan maksud yang baik, tetapi takut untuk melakukannya.
- Kita terlalu menghabiskan banyak uang demi mobil, baju, rumah, perhiasan, dan lain-lain.
- Kita mencari penerimaan dari orang lain dan mencoba untuk tidak berselisih paham dengan mereka.
- Kita takut berbicara di depan publik.
- Kita takut mengungkapkan apa yang ada di pikiran kita.
What are your thoughts? Let us know in the comment!