Senyum itu cuma buat orang-orang ‘bodoh’?
Kurangnya ekspresi senyuman dalam foto jadul juga salah satunya karena masih eratnya hubungan antara foto dengan lukisan. Melansir Time, para ahli bilang kalau foto mengambil panduan dari lukisan, di mana senyuman bukan hal yang lazim.
Walaupun ada orang yan g tergambarkan dengan senyum tipis, senyuman lebar identik dengan kegilaan, kemabukan, dan segala yang tidak sopan.
Makanya, semua foto formal orang-orang ‘kelas atas’ juga terlihat ‘cemberut’ tanpa senyuman.
Lalu, senyuman lebar di foto mulai populer dan menjadi fenomena di Amerika, menurut Angus Trumble, Direktur National Portrait Gallery di Canberra, Australia.
Katanya, ini adalah strategi perusahaan kamera untuk memasarkan produknya dengan penampilkan betapa bahagianya orang yang memakai kamera itu.
Jadi, pelajarannya adalah: orang-orang di foto jadul itu bukan berarti nggak bahagia. Orang-orang di sejarah manusia juga tersenyum, tertawa secara spontan dan natural, seperti orang zaman sekarang.
Yang berbeda adalah tentang performa dan penampilannya di muka umum.
—
Baca juga:
-
Guyur Jutaan Dolar Proyek Anti-Tua, Upaya Jeff Bezos Hidup Abadi?
-
Disney Kolaborasi dengan Airbnb, Ciptakan Rumah yang Terinspirasi dari Winnie the Pooh
-
255 Tato Penuhi Punggungnya, Pria Ini Jadi Pemegang Rekor Dunia