Indonesia negara paling dermawan di dunia, dari bidang amal hingga kerelawanan
Untuk kelima kalinya, Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia.
Predikat tersebut disematkan berdasarkan data laporan Charity Aid Foundation (CAF) berdasarkan World Giving Index (WGI) 2022.
Laporan tersebut menyebut persentase amal Indonesia mencapai 68 persen, terpaut jauh dengan rata-rata global yang ada di angka 35 persen. Warga Indonesia juga punya kerap menggelar kegiatan kerelawanan juga tinggi (63 persen), hampir tiga kali lebih besar dari angka rata-rata global (23 persen). Sementara persentase warga yang menyumbang untuk orang asing berjumlah 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global (62 persen).
Perlu diketahui pula, dari 10 negara yang masuk kategori negara paling dermawan di dunia, hanya empat yang termasuk negara dengan penghasilan tinggi. Selebihnya adalah negara berpenghasilan rendah, salah satunya Indonesia.
Lantas, kenapa sih Indonesia punya jiwa dermawan yang tinggi?
Baca juga: Obat Gangguan Ginjal Akut Didatangkan Ke Indonesia
Kenapa Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia
Ketua Badan Pelaksana Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) Hamid Abidin menjelaskan prestasi ini dicapai karena beberapa faktor.
Faktor pertama adalah kuatnya ajaran agama dan tradisi lokal yang mendorong semangat membantu. Lembaga filantropi Islam, khususnya badan dan lembaga pengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) telah bermetamorfosis menjadi lembaga filantropi modern.
Ketika Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia, Hamid juga menuturkan bahwa hal tersebut juga dipengaruhi kondisi ekonomi Indonesia yang relatif baik dibanding negara-negara lain, bahkan setelah diterpa pandemi.
Faktor ketiga adalah tingginya aktivitas filantropi Indonesia yang mendorong transformasi filantropis. Kegiatan dermawan kini tak lagi hanya dilakukan di dunia nyata, namun juga lewat platform digital.
Faktor terakhir adalah adanya semangat positif Indonesia yang digaungkan influencer lewat media sosial dan platform-platform digital. Nggak sedikit yang juga menggelar kegiatan amal atau aktivitas kerelawanan, terutama di kala pandemi.
Baca juga: Pejabat Gubernur DKI Jakarta Usulkan Penggunaan Drone untuk Pantau Orang Buang Sampah Sembarangan
Masih banyak yang bisa dikembangkan
Meski Indonesia sudah berada di puncak negara paling dermawan dunia, masih banyak yang bisa kita lakukan.
Menurut Hamid, meski kegiatan amal atau kerelawanan sudah banyak diadakan, aktivitas tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu pengembangan aktivitas filantropis Indonesia juga belum didukung dengan data yang mumpuni karena pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya masih belum cukup menyadari pentingnya data filantropi.
Ada pula regulasi dan insentif pajak yang cenderung tidak mendukung atau apresiatif sektor filantropi Indonesia.
Your thoughts? Let us know!