Dalam sebuah perayaan, tentunya kita butuh minuman pelengkap untuk melengkapi indahnya perayaan tersebut. Biasanya, mereka yang sedang merayakan sesuatu akan dilengkapi dengan minuman anggur atau wine saja sudah cukup. Tapi, minuman sparkling wine yang sering disebut sampanye ini tidak kalah istimewa.

Bukan hanya karena rasa, namun harganya pun juga istimewa. Sampanye memang dikenal memiliki harga yang selangit. Di Indonesia sendiri, harga sampanye untuk satu botol berbeda-beda, namun bisa sampai menyentuh belasan juta.

Kenapa harga sampanye bisa mahal?

The chemistry that gives champagne its famous fizz - BBC Future
Source: BBC

Mahalnya harga sampanye ini ada beberapa alasan. Untuk sampanye yang asli, minuman ini hanya diproduksi di wilayah Champagne 150 kilometer ke arah timur dari kota Paris, Perancis. Wilayah ini memiliki luas dua kali lebih besar dari San Fransisco, dimana minuman ini diproduksi lebih dari 300 juta botol sampanye untuk diedarkan ke seluruh dunia.

Pada dasarnya, wilayah Champagne ini tidak cocok untuk menanam anggur karena temperaturnya yang terlalu dingin, bahkan lebih dingin dari area produksi wine pada umumnya. Maka dari itu hanya anggur-anggur yang lolos seleksi alam saja yang bisa dipanen untuk diolah.

Proses produksi yang membuat harganya mahal

An Introduction to Champagne | Zodiac
Source: Zodiac

Nah, kalo lo tahu proses produksinya, mungkin lo akan semakin sadar kenapa harga sampanye bisa semahal itu. Jadi, sampanye itu diproduksi melalui méthode traditionnelle atau méthode champenoise.

Prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Anggur harus difermentasi primer dulu sebelum pembotolan, kemudian dilakukan fermentasi sekunder saat sudah dimasukan ke dalam botol. Fermentasi kedua akan dilakukan ketika tirage (campuran ragi dan gula) ditambahkan ke dalam botol.

Kemudian dilakukan proses fermentasi pascasekunder, dimana ragi yang mati harus dihilangkan dengan proses riddling. Proses ini sangat panjang, karena botol harus dibalik dan diputar sedikit demi sedikit secara bertahap sehingga ragi yang mati bisa meluncur ke arah leher botol.

Ruang bekas ragi mati menentukan tingkat kemanisannya

Saat ragi mati tersebut sudah mencapai bagian atas, leher botol akan didinginkan untuk membekukan ragi tersebut. Ketika tutup botol dilepas, tekanan udara akan menembakkan ragi mati yang sudah beku keluar. Dari ruang kosong bekas ragi mati tersebut berasal, di sinilah yang akan menentukan tingkat kemanisan anggur tersebut.

Jadi secara keseluruhan, proses produksi sampanye butuh waktu minimal 15 bulan mulai dari penanaman hingga proses fermentasi. Proses itulah yang layak mendapat bayaran mahal.