Kendrick Lamar luncurkan creative agency
Rapper asal Amerika Serikat, Kendrick Lamar dan rekan kreatif lamanya, Dave Free, secara resmi meluncurkan Project3 Agency.
Tandai evolusi dari misi pgLang
Project3 Agency merupakan sebuah agensi kreatif global yang lahir dari perusahaan media yang menaungi mereka, pgLang.
Usaha baru ini menandai evolusi dari misi awal pgLang, yang telah mengaburkan batas antara musik, film, dan penceritaan merek sejak didirikan pada tahun 2020.
Diposisikan sebagai agensi full-service, Project3 menawarkan arahan kreatif, desain merek, strategi, pembuatan konten, perencanaan acara, dan layanan produksi.
Perluas sumber daya kreatif bagi bisnis korporat indie
Menurut situs resmi mereka, agensi ini dibangun di atas sistem operasi “Program Language” dan merupakan perusahaan pertama di bawah inisiatif Project3 yang lebih luas.
Tujuan dari dibentuknya agensi ini adalah untuk memperluas sumber daya kreatif bagi bisnis korporat dan independen.
Perilisan dibocorkan lewat akun Instagram pgLang dengan caption cryptic
Peluncuran ini dibocorkan melalui halaman Instagram pgLang dengan caption yang cryptic bertuliskan “Itu bukan jenis ikan untuk generasi ini.”
Unggahan tersebut turut disertai tautan ke halaman arahan minimalis yang hanya berisi satu video.
Meskipun detailnya masih dirahasiakan, langkah ini menandakan semakin dalamnya ambisi Kendrick Lamar dan Dave Free untuk membentuk “budaya” melalui karya yang berorientasi naratif dan menantang format, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, namun juga untuk klien dan kolaborator.
Sebagai informasi, proyek kreatif mereka sebelumnya di bawah pgLang meliputi video musik, kolaborasi merek, dan kampanye dengan merek-merek seperti Calvin Klein dan Converse.
Lamar bukan satu-satunya musisi yang merambah ke dunia kreatif
Kendrick Lamar bukan satu-satunya musisi yang melebarkan sayap mereka ke dunia creative agency.
Sebelumnya, musisi Brent Faiyaz meluncurkan ISO Supremacy, sebuah bisnis kreatif yang diluncurkan bersama UnitedMasters yang memadukan operasional label dengan layanan ala agensi.
Berada di persimpangan antara musik, storytelling, dan branding budaya, platform ini bertujuan untuk memberikan otonomi kreatif yang lebih besar kepada para seniman dan merek.
Mengambil langkah yang serupa dengan Kendrick Lamar, Oakley baru-baru ini menunjuk rapper Travis Scott sebagai Chief Visionary pertama mereka.
Oakley berusaha memanfaatkan modal budaya tim kreatif Cactus Jack miliknya untuk memimpin brand campaign, menafsirkan ulang lini produk ikonik, dan membentuk koleksi kacamata dan busana masa depan.
Let uss know your thoughts!
