Kenapa pemilik rumah di tengah jalan tol tersebut menolak digusur?
Liang, sang pemilik rumah satu lantai seluas 40 meter tersebut bukan satu-satunya penduduk yang bermukim di lokasi tersebut.
Sebelumnya, sempat ada 47 penghuni dan 7 rumah di lokasi tersebut, tapi Liang jadi satu-satunya yang bertahan. Penduduk lain sudah menerima kompensasi pemerintah sejak September 2019 lalu.
Pihak pemerintah sudah menawarkan flat pengganti. Namun Liang menolak karena menilai lokasinya tak strategis karena dekat dengan rumah duka.
Bukan cuma itu, ia juga sempat menerima berbagai tawaran, namun semua ia tolak. Penawaran tersebut termasuk dua flat dan uang tunai sebesar Rp2,47 miliar.
Kini, perempuan pemilik rumah tersebut pun menginginkan tawaran yang jauh lebih tinggi, yakni empat flat dan uang tunai Rp4,22 miliar. Negosiasi pun berjalan alot, hingga kedua pihak gagal sepakat.