Kasus korupsi bansos (Bantuan Sosial) jadi perbincangan banyak orang beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi setelah Menteri Sosial, Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap pengadaan bansos Covid-19.
Kasus itu tentunya bikin warga geram, salah satunya Yuniati warga Cilebut yang mendapat sembako dengan kualitas buruk. Seperti apa kejadiannya.
Dapat Sarden Hanya Sesendok Ikan
Dilansir dari kumparan, Yuniati mengaku telah tiga kali mendapat paket bansos yang datang ke rumahnya. Namun, bantuan sembako itu ternyata datang dengan kualitas yang sangat buruk, bahkan bisa dibilang tidak layak makan.
Salah satunya adalah ikan sarden yang isinya ternyata hanya terdapat satu sendok ikan saja. Tidak hanya itu, kuah sarden yang ada dalam kaleng itu juga sangat encer, tidak seperti kuah sarden pada umumnya.
- Black Mirror Akan Perlihatkan Situasi Pandemi Lewat Dokumenter Komedi
-
Pelihara Kucing Jalanan, Taunya Puma Jaguarundi! Bagaimana Kisahnya?
-
#RameDiTwitter2020: Inilah Topik Pembicaraan Paling Viral di Twitter Sepanjang Tahun
Yuniati pun akhirnya hanya memasak dua dari empat kaleng yang diberikan, sisanya diberikan kepada kucing. Hal itu karena anaknya tidak terlalu suka sarden yang berasal dari bansos tersebut.
“Dari sarden kaleng kecil yang dibagikan, pas dituang ke wadah, isi ikannya hanya sesendok makan. Sisanya kuah tapi encer banget kayak air,” kata Yuniati dikutip dari kumparan.
Kualitas Bansos Buruk Banyak Dikeluhkan
Ternyata persoalan masalah bansos dengan kualitas buruk ini tidak hanya dirasakan oleh Yuniati dan sardennya. Di Twitter, banyak netizen yang ikut mengeluhkan pengalamannya mendapatkan paket bansos.
Akun @joditside menyuarakan pendapatnya saat ia mendapatkan bantuan sosial Covid-19 ke rumahnya. Ia mengatakan dapat beras yang sudah busuk, kornet dan sarden juga rasanya sangat aneh.
Akun @luqmanhae juga mengatakan kalau sarden yang didapat dari bantuan sosial tidak ada tanggal kadaluwarsa dan BPOM-nya.
_
Adakah yang juga merasakan hal demikian?