Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru-baru ini melakukan tudingan kepada PB Djarum yang diduga melakukan eksploitasi anak dalam ajang pencarian pebulutangkis belia berbakat.
Pemberhentian Audisi PB Djarum ini bermula dari tudingan KPAI saat penyelanggaraan seri pertama Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis di Bandung, akhir Juli lalu. Saat seri pertama di Bandung, 28-30 Juli, KPAI menyebut audisi PB Djarum merupakan eksploitasi anak secara terselubung.
Sitty Hikmawaty, selaku Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA menyatakan bahwa kegiatan audisi beasiswa bulu tanngkis Djarum Foundation merupakan salah satu bentuk eksploitasi anak secara terselubung.
Dilansir dari Detik, Ketua KPAI Susanto juga sempat memanggil pihak Djarum Foundation terkait hal tersebut. Namun, Djarum Foundation tidak hadir dalam pertemuan di Kemenko Polhukam tanggal 4 September.
“Menindaklanjuti pertemuan di Kemenko Polhukam, KPAI telah mengundang Djarum Foundation tetapi tidak hadir, pertemuan di Kemenko Polhukam tanggal 4 September 2019. Menindaklanjuti pertemuan di Kemenko Polhukam tersebut KPAI mengundang Djarum Foundation tanggal 5 September 2019 tetapi tidak hadir,” kata Susanto saat dikonfirmasi.
Tanggapan PB Djarum Foundation
Dilansir dari Kompas, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan eksploitasi anak karena tidak ada unsur pemaksaan. Yoppy menekankan bahwa Djarum Foundation selalu mematuhi hukum yang berlaku.
“Tentunya kami bergantung pada regulasi saja. Apakah KPAI punya kewenangan mengatur regulasi. Kalau memang kewenangan itu ada, kami patuh pada regulasi,” ujar Yoppy
Selain itu, PB Djarum memastikan bahwa program audisi bakal dihentikan mulai tahun 2020.
“Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau. Pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di 2020 kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik,” ucap Yoppy lewat situs resmi PB Djarum.
Tanggapan Netizen Terhadap KPAI
Penghentian yang dilakukan KPAI terhadap PB Djarum menuai kontroversi. Dimana penghentian audisi pencarian bakat ini, justru menutup pintu para pebulutangkis muda berbakat untuk bisa mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga bulutangkis.
I don't want this nation become worst cause of the idiots people from government #bubarkanKPAI https://t.co/3JeyWgQonv
— Ahmad Raihan Fadhil (@ArafdArslan) September 9, 2019
Salah satu olahraga favorite, dan salah satu olahraga penyumbang medali buat negara ini, sekarang malah di permasalahkan karna dibilang ekploitasi anak, disini PBDjarum menghasilkan bibit bibit bulutangkis buat Negara.#bubarkanKPAI pic.twitter.com/dU05fFr9RF
— AKU (@Squidward_62) September 8, 2019
Jalan Tengah Dari LPAI
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang akrab disapa Kak Seto tersebut mengatakan, apa yang dilakukan oleh KPAI sudah benar. Kak Seto menawarkan, jika ingin tetap audisi jalan tengahnya adalah tidak boleh mencantumkan logo Djarum.
“Atau kalau mau boleh (tetap audisi). Tapi enggak boleh dicantumkan logonya Djarum,” ujar Kak Seto.