Tenggelam karena faktor alam
KRI Nanggala-402 akhirnya ditemukan di kedalaman 838 meter.
Kapal selam tersebut sudah terbelah menjadi 3 bagian besar, sementara 53 awaknya dipastikan telah gugur.
Baca juga: Tersambar Petir Hingga 7 Kali, Pria Ini Masih Bisa Hidup
Penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan meyakini tidak ada unsur human error dalam pelayaran terakhir KRI Nanggala. Hal ini mengacu pada temuan dan data awal.
“Dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini tidak human error. Bukan human error. Karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul,” kata Yudo dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai, Bali, Minggu (25/4).
“Sebenarnya sudah dievaluasi dari awal tapi saya punya keyakinan ini bukan human error tapi lebih pada faktor alam,” ucap dia.
Lebih lanjut, Yudo juga akan mengangkat bagian-bagian kapal selam tersebut untuk diinvestigasi secara menyeluruh.
Dengan demikian, kejadian serupa tak akan terulang di masa mendatang.
Baca juga: Pembuatan Dokumen Kependudukan Kelompok Transgender Dipermudah, Ditangani Tim Khusus
Seluruh awak KRI Nanggala-402 akan naik angkat
Sebagai bentuk penghormatan, 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dipastikan akan naik pangkat.
“Kita akan memberikan suatu penghargaan kepada para prajurit Hiu Kencana Nanggala 402 dan itu akan kami ajukan secara berjenjang kepada bapak Presiden yaitu berupa kenaikan pangkat, dan segera akan kita proses,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
“Oleh karena itu dengan kesedihan yang mendalam selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala 402 telah gugur,” ujarnya.
Pesan duka juga disampaikan banyak pihak. Termasuk dari presiden dan wakil presiden Indonesia.
Selain itu, Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen juga sempat menyampaikan belasungkawa.
“Saya menelepon Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga awak KRI Nanggala,” ujar Hen melalui akun Facebook resminya, Minggu (25/4).
“Semoga mereka beristirahat dengan damai, usai pengabdian kepada negara dengan dedikasi dan pengorbanan tertinggi,” ujar Hen.
https://www.facebook.com/ngenghen/posts/4028846137208615