Selain bulan penuh berkah, Ramadhan juga identik dengan kuliner khasnya.
Kedua hal tersebut merupakan salah dua alasan kenapa umat muslim begitu antusias menyambut Ramadhan. Banyak sekali hidangan unik yang hanya mucul selama masa berpuasa sampai dengan peringatan hari Raya Idul Fitiri.
Mulai dari takjil sampai dengan hidangan utama, so without further redo inilah kuliner khas ramadhan yang selalu ngangenin!
Kolak, takjil paling hits
Terbuat dari ubi dan pisang yang direbus dengan santan dan gula merah, kolak memiliki rasa manis yang alami dan itulah alasannya kenapa kolak menjadi takjil yang paling dicari dan digemari masyarakat. Kolak sering juga ditambahkan dengan kolang kaling atau ketan sebagai pelengkap.
Kolak juga bisa dikonsumsi panas maupun dingin!
Minuman Es-esan alias es timun suri dan es blewah
Aneh memang rasanya soal buah timun suri, selain di bulan Ramadhan buah tersebut seakan sulit dan nyaris tidak pernah ditemui. Namun saat Ramadhan tiba, di pinggir jalan akan banyak sekali penjual buah timun suri.
Selain menjual buahnya secara utuh, mereka juga menjualnya dalam bentuk minuman es. Timun suri dicampurkan dengan sirup dan skm (susu kental manis) dan ditambahkan dengan potongan buah lain.
Bagi yang berpuasa pasti pernahkan mencoba kesegaran es legendaris di bulan puasa tersebut?
Kicak si makanan manis asal Yogyakarta
Bagi yang tinggal di Yogyakarta, atau pernah menetap lama di sana dan melewati bulan penuh berkah, pastinya kenal dengan Kicak. Sama halnya dengan timun suri, kicak hanya dijual di bulan Ramadhan.
Masuk dalam kategori kudapan, kicak terbuat dari nasi ketan yang ditumbuk halus dan kemudian dicampurkan dengan gula, parutan kelapa, santan, daun pandan dan potongan buah nangka. Rasanya manis dan gurih masbro dan mbaksis.
Kicak bisa ditemukan di Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman yang ada di Yogyakarta.
Bongko kopyor dari Gresik
Berasal dari daerah Gresik, Jawa Timur, kuliner ini terbuat dari tepung beras yang encer dan teksturnya mirip dengan bubur sumsum namun isian dari kudapan ini sangatlah unik.
Bagaimana tidak? Bongko kopyor umumnnya menggunakan irisan pisang, kopyor, bubur mutiara dan roti tawar. Isian yang digunakan menghasilkan rasa manis yang sangat alami dan cocok sekali untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
Disajikan dingin, kudapan ini akan sangat menyegarkan!
Bubur kampiun, dari Bukittinggi
Makanan khas Sumatera Barat ini merupakan gabungan dari beberapa jenis bubur, seperti candil, sumsum, kacang hijau, kolak pisang atau ubi, dan kolang-kaling. Campuran tersebut kemudian disiram dengan kuah santan yang sudah dicampurkan dengan gula merah.
Banyak orang yang bilang kalau bubur kampiun ini memiliki rasa yang khas dan selalu ngangenin.
Mie Glosor khas Bogor
Bagi para penggemar mie pastinya tahu betul kalau menu mie glosor asal Bogor ini sangat sulit ditemukan jika bukan di bulan Ramadhan. Keunikan dari mie ini adalah teksturnya yang licin dan kenyal serta warnya yang kuning terang.
Adonan mie glosor tersebut terbuat dari tepung kanji alias aci yang kemudian dicampur dengan kunyit. Mie glosor biasa disajikan dengan kuah sambal kacang, gorengan dan pastinya kerupuk.
Sate Susu yang tidak pakai susu
Meskipun namanya sate susu, anehnya makanan khas Bali ini sama sekali tidak menggunakan susu sebagai bahannya. Melainkan nama tersebut didapatkan karena bahan utama yang digunakan adalah ‘puting payudara‘ dari sapi yang kemudian diiris kecil-kecil dan direbus.
Bagian tersebut kemudian dibumbui rempah-rempah dan dibakar di atas arang, setelah itu disajikan dengan sambal plecing khas Bali.
Tekstur dari sate susu bisa dibilang mirip dengan gajih yang biasa ditemukan pada kuah bakso.
Kentan bintul makanan raja Banten
Siapa tak kenal dengan rasa serundeng, banyak orang yang bahkan bisa menyantap serundeng hanya dengan nasi. Nah, ketan bintul ini merupakan camilan khas dari Serang, Banten yang berbahan baku nasi ketan yang ditumbuk dan disajikan dengan taburan serundeng dan kuah rendang daging sapi.
Selain rasanya lezat dan gurih, konon para raja Banten sangat suka dengan makanan tersebut.
Pakkat, olahan rotan muda khas Tapanuli
Mengkonsumsi pakkat pada bulan puasa sudah menjadi tradisi turun temurun pada keluarga Mandailing dan Tapanuli Selatan. Hidangan ini terbuat dari bahan dasar rotan muda yang kemudian diolah dengan cara dibakar lalu dikuliti dan diambil bagian ‘daging’ dalamnnya.
Biasanya pakkat disajikan sebagai kudapan yang sering disantap dengan sepiring nasi.
Gulai Siput, berani coba?
Siapa yang tak kenal dengan gulai, namun gulai khas Tanjungpinang, Kepulauan Riau ini berbeda dengan gulai pada umumnya. Hidangan ini mengguanak siput sawah sebagai bahan utama yang kemudian diolah dengan kuah kuning dan dimasak bersama dengan campuran daun ubi.
Gulai siput ini cocok sekali dikonsumsi dengan nasi hangat, rasa gulai siput juga berebeda dengan gulai lainnya karena memiliki rasa khas kaldu yang diperoleh dari siput.
Tertarik untuk mencoba?
—
Well itu tadi hidangan khas yang hanya bisa ditemukan selama bulan Ramadhan, jadi lapar yah?
Tahan, tahan, sebentar lagi jam berbuka tiba! Tetap semangat puasanya, semoga dilancarkan :)