Gojek dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi dalam upaya mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Rencananya, mereka bakal tanda tangan MoU (Memorandum of Understanding) tepat pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tangga 21 Februari nanti.
Dengan mengajak masyarakat untuk ikut mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, kolaborasi ini sekaligus jadi perwujudan pilar keberlanjutan Gojek, GoGreener.
Melalui MoU ini, kedua pihak itu berencana untuk mengembangkan kebijakan pengurangan dan penanganan sampah plastik. Selain itu, mereka juga melakukan sinergi dalam pelaksanaan program pengurangan dan penanganan sampah plastik sekali pakai.
Baca juga:
Apresiasi atas kepercayaan KLHK kepada Gojek
Chief of Public Policy and Government Relations Gojek, Shinto Nugroho gak ragu untuk sampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang telah diberikan KLHK kepada perusahaan ojek online itu.
“Kami berterima kasih karena sejak awal GoGreener diluncurkan telah mendapatkan dukungan penuh dari KLHK. Kolaborasi dengan KLHK tentunya menjadi dukungan yang sangat berarti bagi Gojek sebagai perusahaan teknologi on-demand dalam upaya mendorong perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih ramah lingkungan,” kata Shinto melalui keterangan resmi.
Shinto juga mengatakan kalau penandatanganan MoU in semakin menegaskan keseriusan kedua belah pihak untuk terus memberi dampak positif terhadap lingkungan.
Ini dia 3 strategi utama GoGreener!
Tanah Sullivan, selaku Group Head of Sustainability Gojek menjelaskan kalau ada tiga pendekatan utama dalam program GoGreener untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, yaitu:
1. Edukasi
Pendekatan Edukasi punya tujuan utama untuk membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan hidup.
2. Fasilitasi
Salah satu upaya Gojek untuk mengurangi sampah plastik, yaitu dengan menyediakan kantong yang lebih ramah lingkungan dengan harga terjangkau buat para mitra usaha.
3. Akselerasi
Kalau biasanya kita pesan GoFood, lalu ada opsi untuk gak menyertakan alat makan plastik, ini salah satu upaya mereka dalam pendekatan ini. Jadi, makin cepat kita bertransisi ke perilaku yang lebih ‘eco friendly‘.
Terus, selama ini hasilnya apa?
Sebetulnya, upaya pengendalian plastik sekali pakai ini sudah dimulai dari tahun 2019, lho! Seperti yang kita tau, kita bisa milih untuk gak pakai alat makan plastik dari resto yang kita pesan.
Dari awal itu sampai januari 2021, upaya ini sudah berhasil menghindari lebih dari 19,3 ton sampah plastik sekali pakai. Spesifiknya lagi, 13 ton dari program opsi alat makan berbayar, dan 6,3 ton dari uji coba pengumpulan sampah plastik lewat aplikasi maupun drop-off points (sebelum pandemi).
_
Perlahan tapi pasti, yuk kurang-kurangin plastik sekali pakai!