UU larangan bimbel dan pemberian PR diakhir pekan baru saja disahkan pemerintahan Xin Jinping. Adapun Undang-Undang tersebut berupaya untuk dapat mengurangi pekerjaan rumah (PR) dan bimbingan belajar anak sekolah di China selama akhir pekan atau hari libur.
Aturan ini ditetapkan di tengah kekhawatiran tentang beban akademik yang berat justru membuat para anak-anak menjadi kewalahan.
Larangan bimbel dan pemberian PR diharap menurunkan tekanan para siswa
Melansir dari CNBCIndonesia, pemerintah pusat juga memberi kewenangan bagi para pemerintah daerah untuk memastikan bahwa larangan bimbel dan pemberian PR di akhir pekan bisa benar-benar diterapkan.
“Tekanan ganda harus benar-benar turun“. Selain itu, UU ini juga akan mendesak orang tua untuk bisa mengatur waktu anak beristirahat dan berolahraga dengan wajar.
Kendati demikian, UU ini juga meminta agar para anak menghindari penggunaan internet secara belerbihan.
Pemerintah juga batasi jam bermain game untuk anak di bawah umur
Dikutip Reuters, dalam beberapa bulan terakhir Kementrian Pendidikan China juga telah membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur.
Kebijakan tersebut membatasi waktu bermain game online menjadi satu jam pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Ketegasan ini diambil lantaran pemerintah menilai selama ini anak sudah kecanduan.
Sementara itu aturan lain juga melarang pemujaan buta ke selebriti di Internet yang dinilai China sebagai bentuk ‘kecanduan spiritual’.
Untuk diketahui sebelumnya, parlemen China juga disebutkan sedang mempertimbangkan UU untuk menghukum orang tua jika anak mereka menunjukan perliaku yang sangat buruk atau melakukan kejahatan.
-
Tes PCR Diwajibkan Untuk Semua Transportasi? Harganya Turun Jadi 300 Ribu!
-
Al-Quran dan Alkitab dihapus dari Apple Store China, Ini Alasannya!
-
Cina Bakal Sanksi Orang Tua Jika Anaknya Nakal
—
Semoga UU bebas bimbingan belajar dan PR juga berlaku di Indonesia *fingercrossed*