Lelaki Jepang ini adalah politikus yang naik kereta, ngantor, hingga belanja pakai kostum supaya keliatan buncit
Netizen Jepang sempat bertanya karena kelakuan tiga lelaki jepang yang beraktivitas dengan menggunakan kostum.
Kostum berbentuk jaket seberat 7,3 kilogram ini membuat perutnya terlihat buncit dari balik kemeja yang ia kenakan. Selain buncit, kostum ini juga membuat dadanya terlihat lebih besar seperti perempuan.
Ternyata, ketiganya adalah anggota Partai Liberal Jepang, yang menguasai pemerintahan dan parlemen.
Ingatkan hak-hak perempuan hamil
Tindakan ini mereka lakukan sebagai kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak perempuan yang lagi hamil.
Kampanye ini berlangsung selama dua hari. Dalam dua hari, mereka beraktivitas seperti biasa, mulai dari naik kereta, belanja, dan bersih-bersih rumah.
Jaket itu cuma mereka lepas ketika harus mengikuti rapat resmi parlemen.
Menurut Masanobu Ogura, salah satu dari ketiga lelaki Jepang yang melangsungkan kampanye ini mengatakan kalau jaket ini terasa menyakitkan.
“Berdiri, duduk, sampai menoleh saja selama pakai jaket ini terasa sakit, berat banget pokoknya jadi ibu hamil.”
Ide kampanye ini datang dari gagasan Takako Suzuki anggota parlemen dari Partai Liberal. Ia berharap, melalui kampanye ini kolega lelakinya bisa menyadari tantangan yang perempuan hadapi ketika lagi mengandung.
Diskriminasi para pekerja perempuan hamil
Para pekerja perempuan yang sedang hamil besar seringkali terdiskriminasi karena dianggap menyusahkan dan gak bisa menjalankan tugas secara maksimal.
Singkatnya, perusahaan menganggap perempuan yang hamil besar adalah beban.
Salah satunya Rie Nakamura, seorang ibu yang tinggal di Osaka dengan anaknya yang berusia 6 bulan. Ia berusaha bekerja seperti biasa meski lagi ngalamin ‘morning sickness’.
Sampai-sampai, ia gak berani ngaku kalau sedang mengandung kepada atasannya. Belum lagi ejekan yang ia terima karena perutnya yang membesar.
“Saya serba salah mau melapor ke atasan soal berbagai tantangan selama hamil. Jadi ya saya ikhlaskan saja, meski dalam hati tetap dongkol,” kata Nakamura kepada VICE World News.
Suzuki berharap, eksperimen ini bisa meningkatkan kesadaran perlunya pemerintah menciptakan lingkungan yang aman untuk perempuan hamil.