Kerugian ekonomi capai Rp 71,4 Triliun per tahun
Macet makin parah di Jabodetabek ternyata berimbas pada kerugian ekonomi.
Kepadatan yang awalnya hanya terjadi di jam berangkat atau pulang kerja kini justru terjadi setiap waktu.
Terkait hal tersebut, Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarna menyebut kerugian ekonomoi akibat kemacetan di Jabodetabek mencapai Rp 71,4 triliun per tahun.
“Dampak sekarang, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jabodetabek sebesar Rp 71,4 triliun per tahun akibat pemborosan bahan bakar dan waktu hilang. Terjadi pemborosan BBM sebesar 2,2 Juta liter per hari,” kata Djoko dalam keterangannya, dikutip Senin (13/2).
Baca juga: Perayaan Valentine Dilarang, Disdik Depok Keluarkan Edaran
Macet makin parah karena …
Menurut Djoko kemacetan itu disebakan dominasi kendaran pribadi.
Bahkan, saat ini pengguna angkutan perkotaan mengalami penurunan demand secara signifikan.
Nantinya jika kebiasaan penggunaan kendaraan pribadi terus berlangsung, maka bukan tidak mungkin angkutan akan ‘mati’.
“Apabila dibiarkan, maka angkutan perkotaan terancam punah. Dan sudah banyak kota-kota di Indonesia tidak memiliki lagi angkutan umum yang memadai,” jelas Djoko.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyebut faktor kemacetan adalah peningkatan aktivitas usai Covid-19 dinyatakan endemi.
“Ya tentunya kan aktivitas masyarakat semakin tinggi, apalagi setelah pandemi, ini sudah dinyatakan sebagai endemi tentunya aktivitas masyarakat untuk berproduktivitas kan sangat tinggi,” kata Latif kepada wartawan, Sabtu (11/2).
Baca juga: ChatGPT Lolos Interview Jadi Karyawan Google
Indeks kemacetan berada di angka 48 persen
Dilansir dari data indeks kemacetan di DKI Jakarta berada di angka 48 persen.
Angka itu naik drastis dari tahun 2020 yang hanya berada di angka 34 persen, saat awal pandemi Covid-19.
Sementara pada 2019 sebelum periode Covid-19, kemacetan tertinggi mencapa angka 53 persen.
Top image via ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
—
Gimana menurut kamu?
-
Bocah 9 Tahun Asal Pennsylvania Jadi Orang Termuda yang Lulus SMA di Dunia
-
Hal yang Harus Diperhatiin Pas Pilih Provider Internet
-
Festival Musik 2023: Setelah Line Up yang Katanya Itu-Itu Aja di 2022