Bobol sistem KFC dengan memanfaatkan kecacatan data
Lima pelajar asal Cina dipenjara karena bobol sistem KFC.
Kelima pelajar tersebut menemukan kecacatan pada sistem pemesanan online KFC untuk mendapatkan makanan gratis dan menjualnya kembali untuk keuntungan pribadi.
Nggak tanggung-tanggung, total nilai kerugian yang mereka sebabkan mencapai USD30 ribu atau lebih dari Rp428 juta.
Baca juga: Becak Masuk Tol Surabaya-Gresik, Sempat Melintas Sejauh 2,6 Kilometer
Cara kelima pelajar bobol sistem KFC
Aksi ini bermula pada tahun 2018. Ketika itu, seorang pelajar perguruan tinggi bernama Xu menemukan cacat sistem tersebut secara tidak sengaja.
Ia mendapati bahwa ia bisa mendapatkan makanan gratis dengan membayar menggunakan kupon di salah satu aplikasi KFC dan mendapatkan refund untuk kupon tersebut dengan menggunakan aplikasi lain.
Sejak saat itu, Xu selalu mendapatkan makanan gratis di KFC dan menjual kembali kupon yang ia dapatkan secara online.
Ia pun membagikan cara pembobolan sistem ini pada empat orang lain yang merupakan teman sekolahnya.
Baca juga: Suku ini Punya Tradisi Minum Darah Haid Supaya Bahagia
Vonis pengadilan
Aksi ini mereka lancarkan dari bulan April hingga Oktober tahun itu.
Pengadilan pun menilai kelimanya telah melakukan penipuan dengan memanfaatkan ketidakcocokan data.
“Mengetahui adanya cacat sistem, para tersangka dengan sengaja melakukan transaksi palsu dan mendapatkan keuntungan pribadi darinya, yang akhirnya berujung pada aksi penipuan,” demikian bunyi hasil pengadilan.
Kelimatnya pun terancam hukuman penjara 15 hingga 30 bulan dan membayar denda senilai USD155 hingga USD930 (sekitar Rp2,2 juta hingga Rp13,3 juta).
Meski begitu, banyak yang menilai vonis tersebut terlalu berat, menyebut kesalahan ada pada sistem pemesanan online KFC, bukan pelanggan yang mendapatkan untung dari kesalahan mereka.