Seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, meninggal dunia dalam kegiatan Diklat Resimen Mahasiswa (Menwa), 24 Oktober kemarin.
Dugaannya, ada kekerasan dalam kegiatan tersebut yang jadi salah satu faktor meninggalnya mahasiswa bernama Gilang Endi Saputra (21) itu. Pasalnya, hasil autopsi pun menunjukkan adanya bekas pukulan di bagian kepala korban.
Hasil autopsi mahasiswa UNS yang meninggal saat Diklat Menwa
Menurut laporan CNN, ada dugaan kekerasan yang terjadi pada Gilang sebelum ia meninggal dunia.
Kabid Dokkes Polda Jateng yang melakukan autopsi itu, Kombes Pol. Sumy Hastry Purwanti pun menduga korban beberapa kali kena pukulan di bagian kepala.
Selain itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M Iqbal Alqudusy mengatakan kalau korban meninggal karena terjadi penyumbatan di bagian otak.
Tak cuma itu, Polda juga menemukan kekerasan di bagian lain, namun mereka tidak merinci temuan-temuannya itu. Pasalnya, hasil resmi autopsi baru akan keluar sekitar seminggu lagi.
Belum ada tersangka yang bertanggung jawab atas kasus ini
Banyak kecurigaan yang terjadi dalam kasus ini, terutama dari pihak keluarga yang menemukan jasad korban dalam keadaan tidak wajar.
Mukanya memar, banyak mengeluarkan darah, dan ada luka di bagian tengkuk, melansir Detik. Hal tersebut mereka temukan setelah membuka peti jenazah Gilang setibanya di rumah duka di Karanganyar.
Walau begitu, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini. Pasalnya, pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan para saksi.
Kini, polisi sudah memeriksa 18 saksi yang terdiri dari para mahasiswa UNS yang jadi peserta diklat, panitia, dan dosen.
—
Baca juga: