Ketum PSSI diminta tanggung jawab dengan mundur
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bula, disentil Mahfud MD, Menko Polhukam yang juga menjabat sebagai ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Ia menyebut, Iwan Bule bisa dianggap amoral jika tidak mengundurkan diri.
https://www.instagram.com/p/CjmFqfppwXp/
Baca juga: Jepang Bikin Game Simulasi Kencan dengan Es Krim Cokelat
Kesimpulan TGIPF
Hal ini diungkapkan Mahfud MD ketika berada di Semarang.
“Kalau enggak mundur, enggak apa-apa, tapi secara moral bisa dianggap tidak tanggung jawab, bisa dianggap amoral…. Itu seruan moral dijawab dengan moral. Kita enggak akan intervensi, kita tahu aturan,” kata Mahfud di Semarang, dikutip detikcom, Sabtu (22/10).
Lebih lanjut, Mahfud MD juga menjelaskan bahwa TGIPF menyimpulkan bahwa penembakan gas air mata adalah penyebab jatuhnya korban jiwa dalam insiden Kanjuruhan usai laga Arema melawan Persebaya awal Oktober lalu itu.
https://www.instagram.com/p/Cjr51YbpdKj/
Baca juga: Netflix Rilis Trailer untuk Reboot Teletubbies
Pembelaan ketum PSSI
Ini bukan kali pertama Iwan Bule didesak mundur. Publik bahkan sudah membuat petisi di laman Change.org yang sudah ditandantangi hingga lebih dari 30 ribu orang.
“Saya tidak tahu. Tanyakan saja kepada yang membuat petisi,” kata Iwan Bule kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Kamis (6/10/2022). “Karena aturannya sudah ada. Sudah tahu nggak aturannya? Sudah? Dibaca saja di situ (aturan).”
Menurut Iwan, bentuk pertanggungjawabannya adalah dengan memberikan perhatian kepada korban Tragedi Kanjuruhan dan hadir di Stadion Kanjuruhan.
“Ini bentuk tanggung jawab. Saya ini bukan, saya mundur, bukan. Tanggung jawab saya sampai hari ini di sini (Kanjuruhan) menemui korban, melihat ke lokasi. Saya berikan santunan, itu tanggung jawab saya,” sebutnya.
Your thoughts? Let us know!