Kickstart 6 Januari 2025: Inisiatif dari Presiden Prabowo

Program Makan Bergizi Gratis, yang digagas Presiden Prabowo Subianto, dijadwalkan mulai bergulir pada Senin, 6 Januari 2025. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memastikan persiapan sudah dilakukan di berbagai daerah.

“Dalam proses persiapan di seluruh Indonesia. Untuk yang tanggal 6 sudah siap,” ujar Dadan kepada Tempo, Rabu, 1 Januari 2025. Namun, ia masih menahan detail mengenai lokasi-lokasi pelaksanaannya. “Saya lapor Presiden dulu,” tambahnya.

Anggaran Fantastis, Dampak Besar

Dengan target menjangkau 82,9 juta penerima, program ini diproyeksikan menelan anggaran Rp 800 miliar per hari. Jika diimplementasikan penuh, estimasi total anggaran mencapai Rp 400 triliun per tahun. Menurut Dadan, angka ini setara investasi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp 1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis,” jelas Dadan usai acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta.

Petugas membagikan nasi kotak kepada sejumlah siswa saat uji coba makan bergizi gratis di SD Negeri 17 Dangin Puri, Denpasar, Bali, Sabtu (21/12/2024). Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) menggelar uji coba program makan bergizi gratis di dua sekolah yakni SD Negeri 17 Dangin Puri dan SD Negeri 3 Renon dengan jumlah 453 siswa dan guru. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz

Target Awal: 3 Juta Porsi per Hari

Di tahap awal, pemerintah berencana menyediakan 3 juta porsi makanan bergizi per hari selama tiga bulan pertama. Niken Gandini, dari Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, mengungkapkan jumlah ini akan digandakan menjadi 6 juta porsi per hari mulai April 2025.

“Program ini akan dimulai di tempat yang lebih mudah dijangkau terlebih dahulu, tetapi tidak akan melupakan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” ujar Niken dalam diskusi daring di Forum Ekonomi Politik.

Tantangan dan Harapan

Meski terlihat ambisius, program ini mendapat sorotan terkait implementasi dan sasaran anggarannya. Sebelumnya, uji coba program di SMA 70 Jakarta mendapat kritik karena dianggap salah sasaran. Namun, pemerintah optimistis bahwa program ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memberikan dampak nyata.

Jika terealisasi sesuai rencana, inisiatif ini tak hanya menjadi langkah besar dalam mengatasi isu gizi, tapi juga sebagai pijakan awal membangun generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.

Top image via ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz

Let us know your thoughts!

  • Stasiun Karet Bakal Ditutup: Langkah Baru untuk Optimalkan Transportasi

  • PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Ini Penjelasan Lengkapnya!

  • Tak Gentar Terhadap Penolakan, Mendikdasmen Beri Sinyal Ujian Nasional Diadakan Lagi pada 2026