Makanan penambah darah dan sejumlah vitamin serta mineral adalah yang dibutuhkan anak muda di era digital ini, selain device canggih mereka.
Kebanyakan dari kita saat ini sangat produktif dan giat menghasilkan cuan, tapi hal kadang bikin lupa dengan kondisi badan. Malahan, beberapa kondisi badan yang menunjukkan adanya gejala kurang sel darah merah ini merupakan hal yang sering kita remehkan. Misalnya mudah infeksi, kerontokan yang melebihi kewajaran, pusing kunang-kunang seperti kelelahan, mudah mengantuk dan masih banyak lagi. Apalagi anak muda hingga orang dewasa sekarang ini, seringkali masih abai dengan aktivitas dengan stress tinggi.
Kurang darah bukan hanya zat besi
Ada kalanya tubuh kita sedang ngasih tahu kalau ada zat gizi tertentu yang mengalami defisit. Bukan hanya zat besi, tapi juga asam folat, vitamin A, B, C hingga E dan mineral lainnya. Jangan dikira masih muda akan sehat-sehat saja. Justru kaum begadang, atau perempuan di masa jelang dan lepas datang bulan, ibu hamil, hingga kita yang workaholic, cukup rentan akan kondisi tersebut.
Pasalnya gaya hidup masa kini yang super dinamis dan cepat, seringkali membuat kita makan, istirahat dan olahraga dengan tidak berimbang. Nah, kamu datang kepada informasi yang tepat, karena kita akan membahas sejumlah makanan penambah darah alami. Sejumlah? Bukannya zat besi doang?
Tidak, Ferguso. Karena pada dasarnya tubuh membutuhkan sejumlah pasokan ‘bahan bakar’ asli dari alam agar lebih memudahkan pencernaan. Selain itu, mengimbangi asupan makanan, vitamin, booster atau obat-obatan yang barangkali juga sudah jadi salah satu bagian hidup kita. Di mana, kebanyakan di zaman sekarang ini kandungannya bisa lebih kompleks dan lama masa cernanya.
Jenis makanan penambah darah
Selain itu, Â makanan dengan kandungan zat besi, asam folat, B kompleks dan C yang alami lebih mudah didapatkan di sekitar kita. Ada dua jenis makanan penambah darah ini, yakni heme dan non-heme. Makanan heme ini berasal dari hemoglobin atau hewani. Misalnya daging merah dan ikan-ikanan. Sedangkan non-heme, kebanyakan bersumber dari nabati.
Beberapa jenis makanan ini kadang dihindari karena faktor kurang doyan, misalnya sayur dan buah. Atau, juga perlu selektif apabila sumber makanan yang mengandung gizi penambah darah ini merupakan allergen buat kita. Tapi, karena tubuh kita butuh, marilah mulai mencintai sayur dan buah untuk masa depan yang lebih cemerlang. Yuk kita simak.
Makanan penambah darah dengan kandungan zat besi
Untuk menghasilkan hemoglobin sebagai pembentuk sel darah merah, ada beberapa jenis makanan yang tinggi zat besi. Utamanya, makanan yang berupa hewani seperti daging merah dari daging sapi, daging jerohan, kuning telur, serta ikan-ikanan. Tapi, jangan ngegas yah kalau mengonsumsi daging jerohan, karena bisa menimbulkan masalah kolesterol.
Ada juga makanan dari sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang memberikan asupan zat besi untuk sehari-hari. Di antaranya seperti bayam, kacang polong, kacang hijau serta buah kering seperti kismis, kurma dan plum. Biasanya, makanan ini ditambahkan saat kita sahur untuk berpuasa, jelang menstruasi bagi kaum perempuan, ibu hamil dan semua yang merasa butuh asupan zat besi agar tetap melek.
Makanan penambah darah dengan kandungan asam folat
Kebanyakan orang mengira, kurang darah hanya membutuhkan zat besi saja. Tidak ya, teman-teman. Kita juga membutuhkan komponen lain seperti asam folat yang merupakan vitamin B9. Kandungan ini baik mensupport kondisi ibu hamil, janin dan ibu menyusui. Tapi, anak muda usia pertumbuhan sampai 30-an tahun juga perlu, mengingat tantangan hidup dan aktivitas yang cukup tinggi.
Makanan dengan kandungan asam folat yang baik, di antaranya berupa sayur dengan daun hijau. Seperti bayam, kangkung, brokoli, selada, kucai dan sejenisnya. Selain itu, juga bisa kita dapatkan dari beberapa sumper pangan jadi, seperti roti dan sereal.
Makanan penambah darah dengan kandungan vitamin B12
Vitamin B12 membantu memaksimalkan kondisi sungsum tulang belakang sebagai penghasil sel darah merah. Karena saat kita defisit vitamin ini, maka ada kecenderungan sel darah merah yang dihasilkan. Bukannya berbentuk pipih sebagaimana mestinya, namun malah berbentuk oval. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas sel darah merah yang kita miliki nantinya.
Vitamin B12 bisa didapatkan pada produk susu dan turunannya. Seperti keju dan yoghurt. Ikan-ikanan juga bisa menjadi sumber gizi yang baik, seperti sarden, kerang, salmon, tuna dan lainnya. Selain menunjang kualitas sel darah merah yang dihasilkan, vitamin jenis ini baik untuk merawat sistem syaraf.
Makanan dengan kandungan vitamin B6
Vitamin B6 menjadi salah satu sumber makanan terbaik karena bisa menunjang pembentukan sel darah merah. Di samping itu, dapat mengatasi sindrom pre menstruasi, mengembalikan metabolisme saat penggunaan energi berlebihan dan merawat kondisi tubuh saat sedang stress.
Buah-buahan non sitrus seperti alpukat dan pisang sangat kaya akan vitamin B6. Daging sapi, kambing dan domba juga menjadi sumber gizi yang baik dari hewani. Tapi untuk kalian yang nggak sempat repot, bisa mengonsumsi sereal yang diperkaya vitamin ini dan juga aneka makanan berbahan dasar gandum.
Makanan penambah darah dengan kandungan vitamin C
Mengonsumsi makanan penambah darah, sangat baik bila dilengkapi juga dengan yang mengandung vitamin C. Unsur ini bisa membantu penyerapan zat besi di tubuh kita jadi lebih optimal. Nantinya, vitamin C ini akan berkolaborasi fungsi dengan zat gizi lainnya, sehingga imunitas dan kesehatanmu bakal makin ciamik.
Sumber makanan dengan kandungan vitamin ini cukup banyak di sekitar kita. Mulai dari jeruk, lemon, kiwi, strawberry dan jambu yang mudah diolah jadi apa saja. Selain itu, lentil, tomat dan paprika juga bisa dijadikan alternatif untuk tambahan sayur-sayuran. Penyerapan zat besi yang baik karena unsur vitamin C terpenuhi, bisa membantu peremajaan kulit juga lho. Jadi awet muda dan cakep terus seperti artis Korea.
Makanan penambah darah dengan kandungan tembaga
Makanan yang mengandung tembaga, bisa membantu sel darah merah mengakses zat besi dengan lebih baik. Zat mineral dengan unsur yang disebut Cu ini, banyak didapat pada makanan hewani maupun nabati. Selain untuk darah, tembaga bisa membantu pengaturan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, menunjang tumbuh kembang janin, pembentukan tulang, jaringan ikat serta enzim lainnya.
Contoh sumber hewani yang baik dan mengandung tembaga adalah daging unggas, kerang, tiram, lobster atau hati. Sedangkan dari nabati, makanan yang bisa kamu pilih seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, tahu, ceri dan yang mungkin kalian juga suka, dark chocolate. Yummm….
Makanan dengan kandungan vitamin E
Belakangan ini, multivitamin sering dilengkapi vitamin E juga. Kebanyakan di antara kita, mengerti vitamin ini sebagai penunjang kondisi kulit. Ternyata bukan hanya itu. Vitamin E ini juga mencegah risiko anemia hemolitik, di mana sel darah kita tidak begitu kuat atau rentan dan cepat mati. Sifat anti oksidan dari vitamin E ini menjaga supaya sel darah merah kita tidak ambyar karena paparan radikal bebas.
Kabar baiknya, cukup banyak makanan di sekitar kita yang mengandung vitamin ini. Di antaranya adalah buah-buahan hijau seperti kiwi dan alpukat. Selain itu juga bisa kita temukan pada minyak nabati dari biji-bijian, seperti minyak biji bunga matahari, minyak hazelnut, minyak biji gandum, almond dan kuaci.
Makanan dengan kandungan vitamin A
Vitamin ini adalah teman duet dari tembaga, karena fungsinya yang hampir serupa. Dengan asupan vitamin A yang cukup, penyerapan zat besi oleh darah akan menjadi lebih optimal. Selain itu, ia juga sangat penting untuk kita yang screen-timenya semakin hari semakin tak terkendali. Karena harus melihat desktop atau layar smartphone dengan waktu yang hampir seharian.
Konsumsilah makanan seperti wortel, brokoli, bayam, labu, kale, telur, minyak hati ikan cod dan ubi-ubian yang juga mengandung sumber tenaga. Beberapa jenis buah yang mengandung vitamin A, di antaranya adalah jeruk bali, semangka, pepaya, blewah atau melon.
Dampak meremehkan gejala kurang darah
Nia Ramadhani pernah bikin heboh dalam pemberitaan karena mengalami kekurangan zat besi. Ternyata, hal yang kelihatannya remeh, malah berdampak besar pada karirnya hingga sempat mendapat kritikan karena nampak kurang baik saat membawakan acara. Nah, sebenarnya ini adalah salah satu dampak saat kita kurang peka pada alarm tubuh. Dan siapapun, termasuk kita, bisa mengalami ini.
Membiarkan dan mengabaikan gejala kurang darah, bisa menyebabkan kelelahan yang parah, sehingga mengganggu aktivitas harian. Belum lagi, bagi kaum hawa yang tiap bulannya mengalami PMS, di mana merupakan masa imunitas rendah. Selain itu, juga bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, turunnya kekebalan tubuh, hingga permasalahan jantung berupa Aritmia (gangguan irama jantung).
Tidak harus mahal, yang penting sehat dan mudah dicerna
Itulah beberapa sumber makanan penambah darah yang bisa kalian ingat-ingat dan terapkan, guna mencegah lemas, mudah ngantuk hingga anemia. Tidak harus beli yang mahal-mahal. Sumber makanan yang terjangkau pun banyak dan memudahkan kita untuk mendapatkan variasi gizi yang baik dan anti bosan.
Hidup kita boleh berjalan ngebut bagaikan koneksi internet, tapi jangan sampai lupa yah dengan kondisi tubuh sendiri. Percuma kerja keras, tapi badannya nggak waras. Sehat terus, sobaaaaaaaatt…