Manjakani perkenalkan album perdana
Setelah sempat merilis serangkaian single, Manjakani kini hadir dengan album penuh perdananya yang bertajuk “Saura” di bawah naungan label demajors.
Lewat album ini, grup yang diperkuat pasangan suami istri Muhammad Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani jadi bukti dinamisnya skena musik kalimantan.
Baca juga: RAMENGVRL Bahas Tentang Beauty Standards, Batal Tur Internasional Hingga Doja Cat [USS Feed Interview]
Materi personal dari Manjakani
Senada dengan materi-materi sebelumnya, grup ini konsisten dengan genre folk yang jujur karena berangkat dari pengalaman pribadi. Sejumlah track seperti “Asam Pedas,” “Sabda Rindu” dan “Tali Jiwa” jadi buktinya.
“Judul album ini diinspirasi oleh kehadiran anak kami, Saura Hajar. Album Saura juga merupakan sebuah representasi dari kelahiran, buah dari perjalanan dan ketulusan bermusik kami sejak awal,” ucap Taufan menerangkan.
“Tentang hakikat kehidupan, dan berbagai hal sederhana yang mendampinginya.”
Baca juga: bbno$ Ceritakan Pertemuannya dengan Rich Brian Hingga Cita-Citanya Jadi Perenang Profesional
“Musik Kalimantan kini makin dinamis…”
Di dapur rekaman, penggarapan album ini turut melibatkan produser Pontianak yang juga cukup aktif di dunia perfilman yaitu McAnderson.
Selain itu, ada pula sejumlah penggerak kancah musik kota Pontianak, seperti Nursalim Yadi Anugerah, Angga Khasbullah, Fian
Williem Hoogendyk, Ardy Prastiawan, dan Cendry Tri Juniar. Artwork untuk album pun hasil kolaborasi dengan seniman kolase asal kota Singkawang, Elys “Ulyzm.”
“Kancah musik di Kalimantan kini semakin dinamis, karya-karya hasilnya pun semakin variatif. Di kota Pontianak geraknya begitu seru, dari mulai komposer Nursalim Yadi Anugerah hingga tentunya Manjakani. Karya-karyanya berkelas dan menantang,” ujar David Tarigan dari divisi A&R demajors.
Setelah sempat terhambat karena adanya pandemi, kini Manjakani pun siap menyapa pendengar di luar pulau dengan memenuhi undangan sebagai salah satu penampil di Prambanan Jazz Festival 2021.