‘Antistatis‘ adalah album yang menandakan kembalinya Marcello Tahitoe yang akrab dipanggil Ello. Album ini dikerjaka bersama 3 teman band yang biasa tampil bersamanya di panggung; Enos Martyn, Arden Wibowo, dan Robby Wahyuda di studio rumahnya.
Pengambilan nama ‘Antistatis’ sebagai judul mengambil filosofi untuk terus berubah dan berevolusi, “STATIS merupakan antithesis dalam esensi dasar hidup manusia. Kita bertumbuh, berkembang, dan berevolusi seiring berjalannya waktu, baik tubuh, pikiran, jiwa dan spiritual. Tidak ada yang kekal selain PERUBAHAN! Tidak ada yang pasti selain ANTISTATIS”, begitu Ello pada pers rilisnya.
Ello mengakui bahwa pengerjaan album ini diakui berjalan cukup cepat dan sederhana dengan instrumen yang tergolong basic dan organic. Sound tebal ala musik altenatif 90’s begitu terasa kental membalut lagu – lagu yang bercerita tentang berbagai sisi sosial kehidupan dan keresahan pribadi Ello.
‘Sampah Sampah Dunia Maya’ dan ‘Munafik’ adalah dua lagu dari album ‘Antistatis’ yang sebelumnya telah dirilis sebagai single. Sebagai peluncuran albumnya, Ello kembali mengeluarkan single yang berjudul ‘Hanyut‘. Lagu ini bercerita tentang kebebasan dan pilihan untuk hanyut dalam imajinasi dan memancing pendengar untuk menginterpretasikan sendiri tanpa ada batasan.
Total terdapat 9 lagu dalam album ini yaitu;
- Hanyut
- Antistatis
- Negeri Ilusi
- Badai Pasti Berlalu (Itu Yang Aku Tahu)
- Munafik
- Sampah Sampah Dunia Maya
- Dosa Paling Nikmat
- Generasi Sintetik
- Kini Kau Tak Ada
Dengarkan ‘Hanyut’, single terbaru dari Ello di atas.