Para ilmuwan dari China membuat terobosan baru dalam bidang energi dengan matahari buatan.
Uji coba reaktor fusi nuklir bernama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) ini pun berhasil memecahkan rekor dunia.
Pasalnya, matahari buatan itu berhasil berjalanan dengan durasi terlama, yaitu 1.056 detik di suhu 70 juta derajat. Sebelumnya, EAST berhasil mencetak rekor terlama pada Juni 2021 dengan durasi 101 detik.
Matahari buatan China lima kali lebih panas dari matahari sebenarnya
Melansir South China Morning Post, suhu menyalanya matahari buatan tersebut mencapai lima kali lebih panas dari matahari sebenarnya.
Normalnya, matahari panasnya mencapai suhu 15 juta derajat.
Terobosan ini mereka beri nama ‘matahari buatan’ karena bisa memimik reaksi fusi yang memberi energi kepada matahari. Untuk proyek ini, ada sekitar 10.000 ilmuwan, baik dari China maupun luar negeri.
Sementara itu, negara tersebut sudah menghabiskan sekitar £701 juta untuk proyek ini. Semua ini demi menciptakan aliran energi bersih yang stabil.
Energi bersih yang tak terbatas
Para ilmuwan pun berharap, mesin ini bisa membantu memanfaatkan kekuatan fusi nuklir.
Hal tersebut bisa membawa kemanusaian selangkah lebih dekat untuk menciptakan ‘unlimited clean energy‘, alias energi bersih yang tak terbatas.
Selama ini, para peneliti tengah berusaha menjalankan tes di EAST untuk membuat sistem pemanas yang lebih panas dan tahan lama. Fasilitas ini pun sudah beroperasi sejak 2006 oleh para ilmuwan seluruh dunia untuk membuat berbagai eksperimen fusi.
Lebih lanjut lagi, mereka berencana untuk mulai membangun sendiri reaktor fusinya lima tahun dari sekarang. Kira-kira, alat itu bisa menghabisakan waktu 10 tahun untuk proses konstruksinya.
—
Baca juga: