History 101
Pada bulan Oktober 1347, dua belas kapal dagang datang ke pelabuhan Sisilia, Italia. Ketika mendarat, warga setempat dikagetkan dengan para pelaut yang ada di kapal-kapal tersebut. Tubuh para penumpang kapal tersebut dipenuhi bisul hitam yang mengeluarkan darah dan nanah. Sebagian besar dari mereka sudah mati, sementara lainnya tengah meregang nyawa.
Otoritas Sisilia pun mengusir kedua belas kapal tersebut, namun ketika kapal-kapal tersebut pergi, semuanya sudah terlambat. Penyakit yang menyerang para pelaut tersebut sudah mendarat di Italia.
Source: The Raven Report
Hanya dalam waktu beberapa bulan, 60 persen penduduk Florence, Italia mati karena penyakit tersebut. Dalam kurun waktu 5 tahun, penyakit tersebut menyebar ke seluruh Eropa, dan membunuh lebih dari 20 juta orang — hampir sepertiga populasi benua tersebut.
Pandemi tersebut pun dinamai ‘Bubonic Pleague,’ dan berjuluk ‘The Black Death‘ alias ‘Maut Hitam.’ Namun di sejarah modern, penyakit itu dikenal sebagai pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia.
How it start
Pandemi maut hitam disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri tersebut ada pada kutu yang berada pada tikus hitam di kapal-kapal dagang eropa.
Source: History Today
Penyakit ini menimbulkan bisul hitam sebesar telur di berbagai area tubuh. Darah dan nanah muncul dari bisul-bisul tersebut, dan pengidapnya akan merasakan sejumah gejala penyakit lain, seperti demam, muntah dan diare.
How it spread
Selain dikenal karena mematikan, pandemi maut hitam juga dikenal karena sangat mudah menular. Hanya dengan menyentuh pakaian yang pernah dikenakan pengidap maut hitam bisa memicu penularan.
Karena itu, para dokter yang merawat pasien penyakit ini harus mengenakan pelindung khusus. Pakaian tersebut dilengkapi dengan topeng dengan dua fungsi; untuk melindungi sang dokter dari penyebaran penyakit dan untuk menakuti roh jahat yang dipercaya sebagai penyebab maut hitam.
Source: Wikipedia
Sayangnya, dokter-dokter tersebut tak punya cukup ilmu untuk menangani pandemi ini. Karena alasan tersebut, para dokter wabah ini pun tak bisa membendung maut hitam.
How it end
Teori paling populer menyatakan bahwa pandemi maut hitam selesai ketika orang-orang yang masih hidup mulai mengkarantina diri (sounds familiar?).
Mereka tak akan keluar dari rumah, kecuali benar-benar tak ada pilihan lain. Orang-orang yang punya uang juga mengambil langkah lebih jauh dengan meninggalkan area berpopulasi tinggi dan pindah ke area yang lebih sepi.
Source: History
Pandemi maut hitam juga memicu orang-orang untuk memperhatikan kebersihan diri. Tak cuma rajin cuci tangan dan mandi, mereka juga mengkremasi jenazah karena lebih mudah daripada mengubur mengingat jumlahnya sangat banyak.