Interview Oprah Winfrey dengan Meghan Markle dan Pangeran Harry menghebohkan para pengamat keluarga kerajaan Inggris baru-baru ini. Dengan resminya keputusan pasangan ini untuk ‘undur diri’ dari keluarga kerajaan, mereka mengungkapkan sedikit tentang kehidupan ‘royal’ mereka di Istana Buckingham.
Sesi bincang-bincang ini mengundang berbagai komentar dari netizen. Mulai dari isu rasisme hingga mental health, semua ini bisa jadi sangat ‘damaging‘ untuk pihak kerajaan. Salah satu video dari pengguna Twitter ini mungkin bisa jadi gambaran ‘akurat’ keadaan Royal Family saat ini.
In Honor of Meghan & Harry's interview today. I wanted to make a video that reflected the global support they have and just how powerful we are when we stand together. #OprahMeghanHarry #TeamMeghan #HarryandMeghanonOprah pic.twitter.com/qoPiPqWpVM
— tarmactorque | Athena (@tarmactorque) March 7, 2021
Selain itu, ada pula yang berkomentar dan menyinggung ‘kerasisan’ keluarga kerajaan itu.
Who could have predicted that a royal rich white family would be racist
— Zion🐛 (@zl1vvy) March 9, 2021
Tak terlewat juga, seorang dokter dengan username Twitter @Cleavon_MD berkomentar mengenai isu mental health yang diceritakan Meghan dalam perbincangannya bersama Oprah.
Meghan Markle was SUICIDAL and the royal family DENIED her mental health treatment, but she persevered and her openness will SAVE LIVES. 🙏🏽
Every 40 seconds, a person dies by suicide
— Cleavon MD (@Cleavon_MD) March 8, 2021
Memangnya, ada apa dengan Meghan Markle, Pangeran Harry, dan keluarga Kerajaan?
Dalam interview-nya bersama Oprah Winfrey, Meghan Markle dan Pangeran Harry bercerita mengenai kehidupan kerajaan mereka di balik senyuman yang mereka tebar selama ini. Keresahannya atas ‘institusi’ kerajaan ini berkutat sekitar isu ras, gelar kerajaan anak mereka, perlindungan dari media inggris, hingga mental health. Bahkan, Meghan menyebut ‘keluarga kerajaan’ dan ‘institusi kerajaan’ adalah dua hal yang harus dibedakan.
‘Warna kulit’ anak mereka, Archie jadi permasalahan
Meghan bercerita kepada Oprah, bahwa pernah ada perbincangan antara dirinya dengan pihak kerajaan mengenai gelar anaknya yang saat itu masih dalam kandungan. Namun, ia tidak menjawab pertanyaan mengenai siapakah yang terlibat dalam percakapan itu. Karena katanya itu bisa menjadi sangat ‘damaging‘ untuk orang itu. Yang pasti, bukan Pangeran Phillip maupun Ratu Elizabeth.
“Bulan-bulan saat aku hamil, sempat ada percakapan bahwa dia (Archie) tidak diberikan keamanan, dia tidak akan diberikan gelar. Dan juga, ada kekhawatiran tentang seberapa gelap kulitnya nanti saat lahir.” jelas Markle.
Tidak ada perlindungan dari pihak Kerajaan atas serangan media Inggris terhadap mereka
Sejak awal kehadiran Meghan Markle di keluarga kerajaan, tidak jarang ia menerima serangan dari media Inggris yang menyebarkan isu-isu miring tentang dirinya. Bahkan, beberapa hari sebelum rilisnya interview ini seorang sumber mengatakan kepada The Times bahwa Meghan memperlakukan staf kerajaan dengan buruk hingga mereka keluar.
Berbeda dengan perlindungan mereka atas tuduhan kasus kekerasan seksual oleh Pangeran Andrew, pihak kerajaan kini tinggal diam, bahkan setengah membenarkan kasus itu.
“Mereka rela berbohong untuk melindungi anggota lain keluarga ini, tapi mereka tidak mau mengatakan kebenaran untuk melindungiku dan suamiku,” jelasnya dengan kecewa.
Kehidupan di ‘Royal Family‘ mengganggu kesehatan mental Meghan Markle
Meghan Markle menceritakan bahwa saat berada di titik terrendah, ia berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
“Aku hanya tidak ingin hidup lagi. Dan itu adalah pikiran konstan yang jelas, nyata, dan mengerikan.” ujarnya kepada Oprah.
Ia juga menjelaskan bahwa awalnya ia merasa disambut dengan baik. Namun, lama kelamaan hal itu berubah. Bahkan, Pangeran Harry menyatakan bahwa pihak kerajaan sudah memutus mereka secara finansial sejak tahun lalu.
—
So, what so you guys think?